KPK telisik kasus investasi Pertamina di Aljazair era Karen Agustiawan
KPK telisik kasus investasi Pertamina di Aljazair era Karen Agustiawan. KPK mengikuti perkembangan penanganan kasus investasi Pertamina di luar negeri yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero) pada era kepemimpinan Karen Galaila Agustiawan terkait investasi Pertamina di luar negeri. KPK meminta publik bersabar hingga proses penyelidikan rampung dilakukan.
"Intinya KPK masih mengerjakan tahapannya, hasilnya seperti apa penyidik nanti akan lapor ke pimpinan," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, saat dikonfirmasi, Selasa (16/10).
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Apa yang dikhawatirkan Ganjar Pranowo tentang korupsi? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo khawatir jika praktik korupsi menjadi budaya di pemerintahan yang dianggap sebuah kewajaran.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Karen Agustiawan dihukum karena apa? "Karen Agustiawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana dakwaan alternatif pertama," kata Hakim Ketua Maryono pada sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (24/5).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kenapa Ganjar Pranowo merasa khawatir tentang korupsi? Dia takut, wajar biasa, menjadi biasa, kemudian distempeli budaya. Loh kan bahaya ini. Bahaya ini. Budayawan protes, kita juga protes," kata Ganjar.
Saut mengatakan, KPK mengikuti perkembangan penanganan kasus investasi Pertamina di luar negeri yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Bahkan, kata dia, KPK sejak awal juga telah telah berkoordinasi dengan Kejagung terkait kasus ini.
"Saya enggak boleh nyebut dulu karena ada prosesnya. Yang jelas, memang dari awal ada koordinasi itu untuk (kasus dugaan korupsi investasi) Pertamina (di luar negeri) kan. Exchange aja, beberapa yang terpisah, engga di case (kasus) yang sama," ujar dia.
Seperti diketahui, indikasi dugaan korupsi investasi yang sedang didalami KPK ini terkait akuisisi 65 persen saham ConocoPhillips Algeria Ltd di Blok 405a, Aljazair oleh PT Pertamina (Persero) pada 23 November 2013 senilai USD 1,75 miliar.
Diduga ada kelebihan pembelian hingga USD 900 juta dari nilai aset bersih ConocoPhillips saat itu. Sebab, aset bersih ConocoPhillips Algeria per 31 Oktober 2012 diketahui sebesar USD 850 juta.
Pertamina disebut-sebut tidak membeli saham langsung ke ConocoPhillips, melainkan melalui Blacstone, perusahaan cangkang (Special Purpose Vehicle/ SPV). Keterlibatan itu diduga lantaran ada campur tangan Gary Hing. Sejak 2008 hingga 2014, Gary diketahui menjadi konsultan di Pertamina.
Dalam kasus dugaan korupsi investasi PT Pertamina (Persero) di Blok BMG Australia tahun 2009, penyidik Pidana Khusus Kejagung diketahui telah menetapkan empat tersangka.
Mereka yakni mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Karen Galaila Agustiawan, Chief Legal Councel and Compliance PT Pertamina (Persero), Genades Panjaitan (GP) dan mantan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Frederik Siahaan (FS).
Kasus korupsi ini bermula ketika PT Pertamina (Persero) menakuisisi (investasi non-rutin) pembelian sebagian aset (Interest Participating/IP) milik ROC Oil Company Ltd di lapangan Basker Manta Gummy (BMG) Australia berdasarkan Agreement for Sale and Purchase-BMG Project, tanggal 27 Mei 2009.
Diduga dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan dimana dalam pengusulan investasi yang tidak sesuai dengan pedoman investasi dalam pengambilan keputusan investasi tanpa adanya studi kelayakan, berupa kajian secara lengkap atau Final Due Dilligence dan tanpa adanya persetujuan dari Dewan Komisaris. Hal itu mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Di KPK, Karen sempat terserempet kasus dugaan suap terhadap Rudi Rubiandini selaku Kepala SKK Migas saat itu. Bahkan Karen sempat diperiksa dan bersaksi di persidangan.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
ESDM tak mau ikut campur kasus menimpa eks bos Pertamina Karen Agustiawan
Jadi tersangka kasus korupsi, Karen Agustiawan pertimbangkan praperadilan
Kuasa hukum sebut tak ada urgensi eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan harus ditahan
Jaksa Agung ancam panggil paksa mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Kasus investasi di Australia, Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan ditahan
Kuasa hukum nilai alasan penahanan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan tak jelas
Karen Agustiawan, wanita berpengaruh dunia kini tersandung kasus korupsi