Kritik Anies Dibalas Senyuman Jokowi
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah soal subsidi mobil listrik. Anies mengungkapkan emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer sebenarnya lebih tinggi dari pada emisi karbon bis berbahan bakar minyak.
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah soal subsidi mobil listrik. Kritik tersebut dilontarkan Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5) yang lalu.
"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang berharap Anies bisa bertemu dengan Jokowi? Sebelumnya, anggota tim delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said berharap Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Mengapa Anies dan Cak Imin hadir di penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih? Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kami bersama di sini menghormati proses dan ini semua kami kerjakan dengan tanpa melupakan dan ingin mengingatkan pada semua bahwa pada sidang MK kemarin,
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat," sambungnya.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer sebenarnya lebih tinggi dari pada emisi karbon bis berbahan bakar minyak.
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.
"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," papar Anies.
Karena itu, Anies menyatakan hal yang perlu didorong ke depannya adalah demokratisasi sumber daya.
"Kita mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak. Bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan, apalagi percakapan sosial media," tuturnya.
Anies pun mendorong kendaraan bertenaga listrik dimanfaatkan sebagai angkutan transportasi untuk umum. "Insyaallah, jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun secara amat baik oleh pemerintahan ke depannya dipenuhi oleh kendaraan kendaraan umum berbasis listrik," katanya.
Anies menyampaikan kendaraan umum pengangkut massal bukan hanya memindahkan orang atau barang. Melainkan, sebagai alat untuk membangun perasaan kesetaraan dan persatuan.
"Jadi ke depan, ini adalah contoh bagaimana kebijakan disusun berdasarkan gagasan. Bukan sekadar kebijakan tanpa narasi, tanpa gagasan," ucapnya.
"Urutannya harus jelas. Bukan hanya karya, tapi karya berbasis narasi, narasi berbasis gagasan," imbuhnya.
Saat ditanya awak media terkait kritikan Anies tersebut, Presiden Jokowi hanya menjawab melalui gesturnya. Mulanya, Jokowi hadir dalam acara puncak musra di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5). Saat awak media bertanya Jokowi pun mendengar pertanyaan yang diajukan.
Namun, dia hanya meresponsnya dengan senyuman sembari mengangkat kedua tangannya. Tanpa sepatah kata apapun, Jokowi pun lanjut meninggalkan lokasi acara.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Moeldoko, menanggapi soal kritik subsidi mobil listrik yang dilayangkan Anies Baswedan. Saat ditanyai perihal kritik Anies itu, Moeldoko tertawa.
Kemudian, dia menjawab subsidi mobil listrik merupakan program resmi pemerintah. Oleh sebab itu, kata Moeldoko program subsidi mobil listrik bakal tetap dilanjutkan.
"Jalan saja itu kan program pemerintah itu loh," kata Moeldoko.
Moeldoko menyampaikan, bahkan pemerintah tengah menyiapkan instrumen untuk mengembangkan program subsidi mobil listrik.
"(Pemerintah) menyiapkan instrumen untuk pengembangan mobil listrik," ucap dia.
(mdk/eko)