Kubu AMIN: Kami Senang Bukti Pemilu Curang Makin Terlihat, Mulai dari Pencalonan Gibran
Tim Hukum AMIN, Refly Harun mengaku senang lantaran kecurangan Pemilu 2024 semakin terlihat.
Kubu AMIN: Kami Senang Bukti Pemilu Curang Makin Terlihat, Mulai dari Pencalonan Gibran
Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Refly Harun mengaku senang lantaran kecurangan Pemilu 2024 semakin terlihat. Bahkan, Refly menyebut, tidak ada bantahan signifikan dari pihak lawan dalam persidangan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024.
- Pecah Tangis Serda Adan Saat Minta Keringanan Hukuman Depan Hakim Usai Dituntut Penjara Seumur Hidup
- Tim Hukum AMIN Sebut Penghentian Penghitungan Suara di Kecamatan Masuk Pidana Pemilu
- Cak Imin Kalah dari Gibran di TPS Kediamannya di Jombang, Hanya Dapat 87 Suara
- Cak Imin Ajak HMI Hadirkan Perubahan: Jangan Menyesal Seperti Tetangga Sebelah
"Jadi kawan-kawan semua, kami hari ini sangat bahagia, sangat senang, karena paling tidak bukti bahwa Pemilu ini curang itu makin terlihat, makin kentara kecurangannya bermacam-macam, mulai dari pencalonan Gibran, mulai dari soal Bansos, soal IT dan lain sebagainya, dan sesungguhnya tidak ada bantahan yang signifikan," kata Refly di MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Menurutnya, Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra juga melontarkan pertanyaan yang menurutnya sangat sederhana.
"Bahkan tadi Prof Yusril menanyakan sesuatu yang saya sampai surprise, kok Yusril bisa tanya begitu? Gimana kalau seandainya dilanjutkan masa jabatannya? Bagaimana dengan Anies dan bagaimana dengan Ganjar? Kok sederhana sekali pertanyaannya."
"Iya seandainya Anies dan Ganjar masih menjadi kepala daerah, dan mau mencalonkan ya tinggal mundur iya kan? Sesederhana itu," lanjutnya.
Lebih jauh, Refly berharap MK bukan hanya berkutat pada angka-angka semata. Dia mengaku, pihaknya sejak awal tidak mempermasalahkan Pemilu bila angkanya tidak didapat dari hasil kecurangan.
"Karena dari awal kami mengatakan, tidak mungkin kami mempermasalahkan angka yang didapat dari hasil kecurangan. Kalau kita mempermasalahkan angka yang didapat dari hasil kecurangan, itu sama saja kita mengakui kecurangan itu sendiri," pungkasnya.