Menangis Bisa Membuat Diri Lebih Baik, Ini Alasan Ilmiahnya
Menangis adalah hal unik yang hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Pernah merasa lega setelah menangis? Ternyata, menangis bisa membantu kita merasa lebih baik. Selain melepaskan stres dan beban emosional, menangis juga bisa memicu pelepasan hormon yang membuat seseorang lebih bahagia. Lalu, apa alasan ilmiahnya?
Menangis adalah hal unik yang hanya bisa dilakukan oleh manusia. Hewan lain memang menghasilkan cairan pelumas untuk mata mereka, tetapi hanya manusia lah yang bisa mengeluarkan air mata sebagai respon terhadap emosi. Kita juga menghasilkan berbagai jenis air mata.
-
Mengapa menangis bisa membantu kesehatan mental? Menangis merupakan perilaku yang wajar dan umum bagi manusia. Selain itu, menangis juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa menangis dapat membantu memperjelas penglihatan, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memperkuat hubungan sosial.
-
Apa saja manfaat dari menangis? Menangis merupakan proses eksokrin yang diyakini dapat membantu meredakan stres dengan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat memicu stres dari dalam tubuh.
-
Apa fakta unik tentang menangis? Air mata tidak hanya dimiliki manusia. Menurut Trimble, air mata adalah respons alami manusia yang diberikan ketika merasakan kesedihan dan kasih sayang. Ia pun menegaskan bahwa manusia sebaiknya tidak takut dengan emosi yang dimiliki, terlebih yang berhubungan dengan kasih sayang. Ia juga berharap hasil penelitian ini bisa menghilangkan rasa malu seseorang ketika menangis, terutama pria, karena kondisi tersebut merupakan fenomena yang alami.
-
Kenapa manusia menangis saat sedih? Air mata yang keluar saat menangis ternyata bukan sembarang air biasa. Cairan yang satu ini nyatanya adalah sebuah sistem rumit yang tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan minyak, air, dan mukus atau lendir. Setiap lapisan punya fungsinya masing-masing. Lapisan minyak menjadi bagian terluar yang melindungi lapisan lain, sekaligus membantu mata bisa melihat lebih jelas.
-
Bagaimana proses tubuh menghasilkan air mata saat menangis? 'Ketika produksi air mata cukup banyak, air mata akan melampaui saluran air mata yang terletak di kelopak mata bawah dan mengalir ke pipi,' jelas Andreoli. Menurut National Eye Institute, air mata juga mengalir ke hidung, yang menyebabkan hidung berair saat menangis.
-
Apa temuan dari penelitian tentang lagu sedih? Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa musik sedih dapat memicu emosi positif, seperti empati atau apresiasi seni. Namun, sebuah studi baru menemukan bahwa kita mungkin menikmati kesedihan yang disebabkan oleh musik tersebut.
Ada air mata refleks yang muncul sebagai respon terhadap sesuatu yang mengganggu, ada air mata yang melindungi mata kita, dan ada air mata emosional yang sering muncul tiba-tiba saat kita merasa tersentuh di momen-momen pernikahan, misalnya.
Meskipun air mata emosional tidak memiliki fungsi perlindungan seperti dua jenis air mata lainnya, ternyata ada berbagai manfaat kesehatan yang dihasilkan dengan menangis karena emosi.
Melansir laman IFLscience, Senin (25/11), menurut Harvard Health Publishing, menangis karena emosi mengalirkan oksitosin ke dalam tubuh kita. Oksitosin sendiri adalah hormon yang membuat kita merasa senang dan diproduksi oleh otak (khususnya hipotalamus). Hormon ini sering disebut sebagai "hormon cinta" atau "obat cinta," karena selain membantu kita menjalin ikatan dengan orang lain dan merasa bahagia, hormon ini juga bisa membantu menyembuhkan hati setelah serangan jantung.
Menangis juga ternyata melepaskan endorfin, sejenis opioid alami yang berhubungan dengan pengurangan rasa sakit emosional dan fisik, perasaan euforia, ketahanan terhadap stres, dan bahkan perlindungan kardiovaskular. Jadi, menangis mungkin bertindak sebagai mekanisme penenang diri nih karena pelepasan endorfin dapat meningkatkan toleransi kita terhadap rasa sakit, mengurangi intensitasnya seperti yang dilakukan obat opioid.
Studi tahun 2007 mengukur detak jantung dan pernapasan 60 siswi yang menonton film netral dan sedih. Datanya menunjukkan, bahwa meskipun detak jantung meningkat sebelum menangis, detak jantung dengan cepat melambat setelah tangisan dimulai. Menangis juga menyebabkan pernapasan lebih lambat yang berlangsung sekitar 4 menit, menunjukkan bahwa meskipun menangis adalah sinyal kesusahan, ia juga bisa memainkan peran penting dalam memulihkan kondisi emosional dan fisik kita.
Selain itu, ketika kita menahan emosi atau "menahan diri" juga ternyata punya konsekuensi yang negatif. Menurut studi tahun 2012 yang melakukan meta-analisis terhadap 22 studi dengan 6.775 partisipan, ditemukan adanya hubungan signifikan antara penahanan emosi, kanker, dan penyakit kardiovaskular, terutama hipertensi. Hasil ini memperkuat gagasan bahwa menahan emosi bisa berkontribusi pada kanker dan masalah hipertensi.
Dari semuanya, menangis ternyata bukan hanya ungkapan emosi, tapi juga cara tubuh kita untuk memulihkan diri dan merasa lebih baik. Jadi, lain kali kamu merasa butuh melepaskan perasaan, ingatlah bahwa menangis bisa membantu memperbaiki suasana hati dan kesehatanmu. Sudah siapkah tisu untuk menangis?
Reporter magang: Nadya Nur Aulia