Orangtua Wajib Tahu, Membiarkan Anak Menangis Ternyata Punya Manfaat Besar buat Kesehatan Mental dan Emosi
Menangis bisa bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional anak-anak.
Air mata adalah elemen krusial dalam proses perkembangan anak. Sering kali, orang tua cenderung meminta anak yang sedang menangis untuk segera menenangkan diri, padahal sebaiknya mereka diberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dalam lingkungan yang aman dan penuh penerimaan.
Saat anak-anak mulai memasuki usia yang lebih dewasa, muncul banyak pandangan yang beranggapan bahwa mereka seharusnya tidak lagi menangis. Pemikiran ini seolah menunjukkan bahwa ketika seseorang mencapai tahap usia tertentu, mereka diharapkan dapat mengendalikan tangisan dan menganggap bahwa menangis adalah perilaku yang hanya diperuntukkan bagi bayi.
-
Kenapa anak laki-laki harus bisa menangis? Menangis adalah salah satu cara tubuh untuk melepaskan stres, mengurangi ketegangan, dan menenangkan diri. Menangis juga dapat membantu mengeluarkan hormon endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan rasa nyaman.
-
Apa yang bisa dilakukan saat anak terus menangis? Ketika anak terus menangis dan semakin rewel, orang tua bisa mencoba untuk mengalihkan pikiran mereka.
-
Kenapa penting mengenalkan emosi pada anak? Melatih emosi ini penting untuk diajarkan sedini mungkin, karena emosi dan perasaannya akan dapat mempengaruhi setiap pilihan yang dibuat sekarang ataupun nanti ketika dewasa.
-
Apa dampak buruknya melarang anak laki-laki menangis? Melarang anak laki-laki menangis dan mengungkapkan perasaan dapat membuat mereka merasa tidak dihargai, tidak dipahami, dan tidak dicintai. Hal ini dapat menimbulkan rasa rendah diri, tidak percaya diri, dan tidak bahagia pada anak laki-laki.
-
Bagaimana cara orang tua untuk membantu anak mengelola emosi negatifnya? Penting bagi orangtua untuk membantu mengelola dan mengarahkan emosi negatif milik anak agar tidak terlalu berdampak buruk. Penting untuk memastikan emosi tersebut terasalurkan namun dalam cara yang lebih produktif.
-
Dampak apa yang terjadi jika bayi sering menangis? Menurut Dr. Leach, bayi yang sering menangis dalam waktu lama bisa menyebabkan beberapa gangguan pada perkembangan otaknya, seperti kesulitan belajar di masa depan.
Namun, fakta menunjukkan bahwa menangis memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan emosional dan mental individu. Menurut informasi yang diperoleh dari Edutopia, terdapat beberapa alasan mengapa penting untuk membiarkan anak menangis guna mendukung perkembangan kecerdasan emosional mereka.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya yang dirangkum oleh Liputan6.com dari Edutopia pada Senin (7/10/2024):
Menangis itu Wajar dan Tidak Perlu Malu
Air mata memiliki berbagai aspek biologis dan psikologis yang telah ditemukan melalui sejumlah penelitian.
- Air mata dapat mencerminkan pola keterikatan individu. Mereka yang merasa nyaman dalam mengekspresikan perasaan biasanya menangis dengan cara yang sehat dan wajar, sedangkan mereka yang merasa tidak aman dalam mengekspresikan emosi mungkin menangis dengan cara yang kurang sesuai.
- Air mata berfungsi sebagai sarana komunikasi yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa keluarnya air mata dapat menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan dukungan dari orang lain.
- Menangis merupakan proses eksokrin yang diyakini dapat membantu meredakan stres dengan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat memicu stres dari dalam tubuh.
Air mata sering kali menjadi cara utama bagi seseorang—pada fase perkembangan tertentu—untuk mengekspresikan berbagai emosi seperti kesedihan, kemarahan, dan kebahagiaan. Air mata merupakan reaksi alami dan tulus ketika seseorang merasakan emosi.
Langkah untuk Menenangkan Anak yang Menangis?
Memberikan anak kesempatan untuk menangis tanpa memaksa mereka berhenti adalah cara untuk mendukung ekspresi perasaan yang mereka alami. Ini juga mencerminkan rasa kasih sayang antar sesama, karena kita adalah makhluk yang memiliki emosi dan setiap individu berhak mendapatkan ruang yang aman untuk mengatasi masalah emosionalnya.
Sediakan Ruang
Anak-anak membutuhkan waktu dan tempat untuk merasakan serta menjalani proses emosional mereka. Berikanlah mereka kesempatan untuk memahami perasaan yang sedang dialami tanpa merasa terburu-buru untuk menyelesaikannya.
Lebih Terbuka dan Menerima
Meminta anak untuk tidak menangis bertentangan dengan cara alami mereka dalam mengelola emosi. Sebagai alternatif, cobalah untuk bersikap lebih terbuka, sabar, dan menerima emosi yang mereka rasakan.
Berikan Perhatian
Anak yang menangis sering kali ingin berbagi alasan di balik tangisannya. Namun, ada kalanya mereka belum siap atau enggan untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Dengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian dan berikan kasih sayang.
Ciptakan Lingkungan yang Aman
Sesuai dengan usia anak, Anda dapat menciptakan lingkungan yang aman untuk mereka mengekspresikan diri, tanpa merugikan orang lain. Sampaikan kepada anak bahwa menangis adalah hal yang normal dan tidak ada yang salah dengan merespons sesuatu dengan air mata. Namun, jelaskan pula bahwa menangis secara berlebihan tidak diperlukan. Bangunlah komunikasi yang baik agar setiap orang dapat mengelola dan mengekspresikan emosinya dengan baik. Dengan cara ini, anak-anak akan belajar untuk saling bertoleransi dan berempati satu sama lain.