Laporan Ancaman Pembunuhan Ditolak Bareskrim Polri, Ini Reaksi Pengacara Kivlan Zen
Pengacara Kivlan Zen, Pitra Romadoni Nasution menyayangkan sikap Bareskrim Polri yang menolak laporan terkait ancaman pembunuhan terhadap kliennya.
Pengacara Kivlan Zen, Pitra Romadoni Nasution menyayangkan sikap Bareskrim Polri yang menolak laporan terkait ancaman pembunuhan terhadap kliennya.
"Dengan tidak diterimanya laporan ini maka kami merasa hak hukum klien kami terabaikan, seharusnya sebagai warga negara yang baik semua laporan itu wajib diterima. Karena sudah ada dugaan ancaman pembunuhan terhadap Kivlan Zen," tutur Pitra di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/6).
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Xin Zhui meninggal? Perempuan Kaya Raya Xin Zhui meninggal antara tahun 178 dan 145 SM, dalam usia 50 tahunan.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
Menurut Pitra, ancaman pembunuhan itu disampaikan langsung oleh tersangka dugaan pemufakatan kejahatan untuk membunuh empat tokoh nasional, Kurniawan alias Iwan atau HK kepada Kivlan Zen.
"Bahwasanya Kivlan Zen ini mau dibunuh. Itu langsung si Iwan atau HK menyampaikan di rumahnya Kivlan di Kelapa Gading pada Januari 2019, 'Pak, Bapak mau dibunuh sama yang pertama saya sebut inisialnya L'. Itu disaksikan keluarga Kivlan Zen dan satu orang lain, saksi fakta," jelas dia.
Pitra tidak menjelaskan darimana Iwan memperoleh informasi rencana pembunuhan Kivlan Zen. Pertemuan itu sendiri digelar terkait dengan penyelenggaraan aksi Supersemar.
"Iwan ini pernah menyatakan ke Kivlan bisa menyiapkan 10 ribu massa untuk peringati acara Super Semar pada 11 Maret. Kivlan ini kan nasionalismenya sangat tinggi. Anti PKI. Jadi beliau bilang kalau memang bisa siapkan, Iwan bilang tolong akomodasi dan transportasinya disiapkan. Tiba-tiba si Iwan sampaikan Kivlan mau dibunuh. Makanya Kivlan siapkan pengamanan. Dikasihlah Armi tadi. Ini info dari Iwan," kata Pitra.
Sementara itu, laporan Kivlan Zen terkait keterangan Iwan yang dianggap palsu pun juga ditolak polisi. Padahal pihaknya telah membawa cukup alat bukti.
"Pertama karena proses tersebut masih dalam proses penyidikan. Saya rasa ini konteks berbeda. Ini kan ancaman pembunuhan terhadap Kivlan Zen. Kok proses dalam penyidikan? Penyidikan yang mana? Kedua yaitu keterangan palsu sebagaimana yang dimaksud dalan Pasal 220 dan 317 dan pencemaran nama baiknya dengan testimoni ini kan Kivlan merasa tercemar nama baiknya," Pitra menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kivlan Kembali Diperiksa Soal Rencana Pembunuhan 4 Tokoh & Aliran Dana dari Habil
Wiranto: Secara Pribadi Saya Memaafkan Kivlan Zen
Periksa Kivlan Zen, Polisi Dalami Duit USG 500 Ribu dari Habil Marati
Pengacara Kivlan Zen Tantang Polisi Beberkan Bukti Pembelian Senjata Api Ilegal
Polri Tegaskan Kasus Soenarko dan Kivlan Zen Berbeda
Kivlan Zen Ngacir usai Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Penyandang Dana 22 Mei