Melihat Keseruan Kirab Tebu Manten di Bantul, Tetap Berlangsung Meriah Walau Diguyur Hujan
Acara itu rutin digelar setiap tahun sebelum musim giling tebu

Acara itu rutin digelar setiap tahun sebelum musim giling tebu

Melihat Keseruan Kirab Tebu Manten di Bantul, Tetap Berlangsung Meriah Walau Diguyur Hujan
Pabrik Gula Madukismo merupakan satu-satunya pabrik gula yang masih tersisa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proses penggilingan tebu di sana berlangsung setiap tahun. Pada bulan April 2024 ini, Pabrik Gula Madukismo akan memasuki masa penggilingan tebu.
Sebelum proses itu dimulai, pihak pengelola pabrik gula menggelar acara Kirab Tebu Temanten. Acara ini menjadi Puncak Ritual Cembengan di Pabrik Gula dan Spritus Madukismo.

Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4). Walau digelar di tengah guyuran hujan yang cukup deras, namun acara itu tetap berlangsung meriah.
Lalu seperti apa keseruan acara tersebut?
Selain melestarikan budaya, tradisi ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan agar proses giling dan penyulingan berjalan lancar, menyejahterakan seluruh karyawan, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Proses ini juga bermakna agar proses panen tebu berikutnya menjadi lebih melimpah.

Kirab itu diiringi oleh berbagai kesenian tradisional dan pawai prajurit Keraton Yogyakarta. Kirab tebu temanten dimulai dari Gedung Madu Candia, kemudian diarak mengelilingi kompleks pabrik gula.
Sebelum diarak mengelilingi kompleks pabrik, sepasang tebu temanten yang diberi nama Kyai Buda dan Nyai Manis singgah di Masjid An-Nur untuk melaksanakan prosesi ijab qobul selayaknya pasangan temanten manusia.


Prosesi ijab qobul dengan maskawin sebesar Rp4.000 ini mengandung harapan agar gula yang dihasilkan dalam proses giling dapat mencapai 40 ribu ton.
“Acara ini boleh dikatakan nguri-uri budaya Jawa. Jadi membudayakan yang ada di tanah Jawa khususnya di Pabrik Gula Madukismo. Memang sudah menjadi kesepakatan keraton bahwasanya untuk ijab tebu dari luar dan dari dalam sudah menjadi kebudayaan. Harapannya acara ini proses giling dan proses suling pabrik gula mendapatkan ridho Allah dengan hasil yang diharapkan,”
kata Supandowo selaku penghulu manten tebu, dikutip dari kanal YouTube Bantul TV pada Rabu (24/4).
Pasangan tebu temanten diserahkan dari kepala bagian tanaman ke kepala bagian instalasi melalui upacara serah-serahan. Pasangan tebu temanten selanjutnya diistirahatkan di stasiun gilingan yang nantinya akan mengawali proses giling pada 4 Mei mendatang.
