Lava sudah penuhi sepertiga lantai kawah Gunung Agung
Lava sudah penuhi sepertiga lantai kawah Gunung Agung. Gempa tremor yang teramati menandakan aktivitas di dekat permukaan. Secara umum, kata Devy tremor merefleksikan aktivitas yang terjadi di permukaan dan bisa saja berbentuk erupsi.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, bahwa lava telah keluar memenuhi permukaan kawah gunung Agung, di Karangasem Bali.
Hanya saja adanya lempengan lava yang membeku sisa endapan ledakan tahun 1963 masih menyumbat dorongan magma.
"Magma yang sudah keluar dari perut Gunung Agung disebut lava. Saat ini, lava sudah keluar dan berada di permukaan. Bahkan lava sudah memenuhi sepertiga lantai kawah," ungkapnya, Minggu (3/12) di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang Karangasem.
Gempa tremor yang teramati menandakan aktivitas di dekat permukaan. Secara umum, kata Devy tremor merefleksikan aktivitas yang terjadi di permukaan dan bisa saja berbentuk erupsi.
"Erupsi yang terjadi di Gunung Agung dengan keluarnya tremor overscale itu sifatnya masih erupsi efusif. Artinya ada pertumbuhan lava," terang Devy.
Menurutnya lava yang muncul di permukaan cepat mengering. Belum lagi ditambah tumpukan lava dari letusan tahun 1963. Hal ini yang menghambat pergerakan magma sampai terfragmentasi keluar.
Menurutnya dengan melihat erupsi yang terjadi pada perkembangan aktivitas gunung Agung, bisa diprediksi akan terjadi erupsi yang panjang secara maraton.
"Mungkin akan tidak nampak, namun erupsi terus berlangsung. Aktivitas ini bisa terjadi lama dan maraton. Itu bila tidak terjadi letusan yang besar," pungkasnya.