Lewat Twitter, TNI AU minta Ratna Sarumpaet buktikan Ahok beli TNI
Ditanya lewat Twitter, Ratna Sarumpaet kemudian memberikan jawabannya. Dia membalas lewat akun @RatnaSpaet.
Pernyataan Ratna Sarumpaet di media yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah membeli Tentara, Polisi dan KPK berbuntut panjang. TNI AU pun meminta Ratna Sarumpaet membuktikan tudingannya itu.
Akun Twitter, @_TNIAU yang dikelola oleh Dispenau, TNI AU meminta bukti dari Ratna Sarumpaet bahwa tentara atau TNI telah dibeli Ahok.
"Bu @RatnaSpaet pegang kwitansinya? Boleh lihat Bu?," tulis akun Twitter @_TNIAU yang dikutip merdeka.com, Sabtu (12/3).
Ditanya lewat Twitter, Ratna Sarumpaet kemudian memberikan jawabannya. Dia membalas lewat akun @RatnaSpaet.
"Itu Asumsi @_TNIAU Media tdk liat konteks. Asumsi itu muncul krn sesuai UU tugas TNI bukan mengawal Pgusuran tapi melindungi Negara, bangsa," tulisnya.
Namun TNI AU kembali bertanya soal jawaban Ratna Sarumpaet tersebut. "Come on..Bu @RatnaSpaet, tuduhan seserius itu Ibu bilang "asumsi"?," tulis @_TNIAU.
"Mudah2an Bu @RatnaSpaet tahu jika UU No 34/2004 ttg TNI ada istilah OMP dan OMSP," tulis @_TNIAU lagi.
Sebelumnya, seniman yang juga aktivis sosial Ratna Sarumpaet menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikelilingi uang sehingga dia bisa membeli apa saja yang diinginkan. Mulai dari tentara, polisi dan KPK bisa dibeli Ahok untuk membuat berada di pihak mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kita ada di sini dengan niat apa yang harus kita lakukan kepada Ahok yang bisa beli apa saja, tentara, polisi dan terakhir KPK," ungkap Ratna usai menghadiri diskusi publik bertajuk 'Jakarta Tanpa Ahok' di Tebet Timur Dalam No 43 Jakarta Selatan, Jumat (11/3).
Kata dia, saat ini Ahok dikelilingi uang sehingga saat ini masyarakat kecil tidak berdaya melawan pemimpin yang telah membeli aparat untuk menyingkirkan orang-orang yang melawan. Masyarakat kecil yang sedikit ini mau melawan tapi tak ada uang.
"Kita yang kecil ini enggak ada uang untuk melawan Ahok. Saya orang tersinggung ketika rakyat kecil dihinakan. Enggak ada rakyat yang mau miskin," ungkap dia.
Dia tidak menampik prestasi-prestasi yang dicapai oleh Ahok. Namun kata dia, kekurangan Ahok sebagai pemimpin yang kasar menutupi prestasi yang dicapainya.
"Dia berulang kali mengungkapkan ingin menjadi presiden. Jadi gubernur saja dia sudah berani maki-maki orang Jakarta apalagi kalau jadi presiden mau dimaki-maki orang se-Indonesia ini," tegas dia.
Untuk itu ia mengajak warga DKI untuk menjaga Jakarta dari kepemimpinan Ahok untuk kedua kalinya.
"Mari kita jaga negeri ini dengan kebersamaan yang kuat, ini orang bisa beli apa saja, dia berpikir langit juga bisa dibeli," tutup dia.