Lift Sekolah Jatuh Tewaskan 7 Orang di Bandar Lampung, Polisi Duga Kelebihan Muatan
Polisi menduga, lift di sekolah Az Zahrah jatuh akibat kelebihan muatan. Sebab, saat kejadian, lift digunakan untuk mengangkut barang.
Lift Sekolah Jatuh Tewaskan 7 Orang di Bandar Lampung, Polisi Duga Kelebihan Muatan
Sebuah lift di sekolah Az Zahrah Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, jatuh pada Rabu (5/7) sore. Tujuh orang meninggal dunia dalam kejadian itu.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Polisi mendalami penyebab lift jatuh hingga makan korban jiwa.
- Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba, Langsung Girang 'Izin Jenderal, Beri Kesempatan Sekolah Perwira'
- Polisi Duga Ada Kelalaian Sekolah di Balik Pelajar SMP 132 Cengkareng Tewas Terjatuh dari Lantai 4
- Tak Pakai Dana Pemerintah, Kades di Batang Bangun Kantor Desa 8 Lantai Dilengkapi Lift
- Tragedi Lift Sekolah di Lampung Jatuh Tewaskan 7 Orang
"Saat ini kami masih lakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut, penyebabnya apa, sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan tujuh orang itu."
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra di Bandar Lampung, dikutip dari Antara, Kamis (6/7).
Dennis menyebut, sebetulnya ada sembilan orang yang menjadi korban lift jatuh di sekolah Az Zahrah. Namun, dua orang berhasil selamat dan kini menjalani perawatan di rumah sakit. "Korban semuanya tukang bangunan," kata Dennis.
Diduga Kelebihan Muatan
Dennis menduga, lift di sekolah Az Zahrah jatuh akibat kelebihan muatan. Sebab, saat kejadian, lift digunakan untuk mengangkut barang. Padahal, seharusnya lift tersebut untuk memuat orang.
“Jadi sembilan orang ini menggunakan lift untuk mengangkut barang, sedangkan peruntukkan untuk memuat orang,” ujar Dennis. "Kami akan kembangkan peristiwa ini. Apakah ada unsur pidana di dalamnya nanti dalam pengembangan," sambung dia.
Menurut Dennis, saat ini seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Bumi Waras. Dia menyebut, mayoritas korban mengalami patah tulang.
Dokter Rumah Sakit Bumi Waras, Arli membenarkan bahwa dari sembilan orang yang dibawa ke rumah sakit tersebut, tujuh orang di antaranya telah meninggal dunia.
"Sembilan orang dibawa ke sini, kemudian tujuh orang di antaranya sudah meninggal dunia. Kebanyakan korban mengalami cedera tulang belakang, dan dua masih dalam perawatan intensif."
Dokter Rumah Sakit Bumi Waras, Arli.
merdeka.com