Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Provinsi Riau Berasal dari Warga Pendatang
"Jadi begitu kami bisa mengelola kasus Covid-19 bulan Mei, Juni kemudian pertengahan imported case ini yang kami enggak bisa dikelola. Bukan enggak bisa tapi agak sulit."
Berdasarkan data, Provinsi Riau dalam beberapa hari ini mengalami kenaikan kasus pasien positif Virus Corona atau Covid-19. Hal ini pun diamini oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr. Indra Yopi.
Katanya, Provinsi Riau dalam beberapa hari terakhir dan tiga hari terakhir cenderung meningkat. Biasanya, di Provinsi Riau satu harinya hanya maksimal hanya ada 8 kasus saja.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Biasanya kami maksimal selama ini cuma 8 kasus positif itu sudah paling maksimal. Kemarin itu ada peningkatan kasus sampe 24 kasus perhari, kemarin, dan hari ini juga meningkat lebih banyak lagi dibandingkan hari kemarin," katanya saat berdialog melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (23/6).
Menurutnya, kebanyakan kasus yang ditemukan di Provinsi Riau ini adalah imported case alias menunjukkan lokasi di mana semua kasus telah diperoleh di luar lokasi pelaporan.
"Dari imported case, mah kami mendalam satu kasusnya dari Palembang, dua hari dirawat kemudian meninggal. Hasil PCR positif kemudian di tracing dia memberikan mentransmisikan 9 orang baru, anaknya, istrinya, saudaranya tetangganya, teman sekantor istrinya dan hampir semuanya dengan kami nilai dengan surveilans kuat memang imported case," jelas Indra.
"Jadi begitu kami bisa mengelola kasus Covid-19 bulan Mei, Juni kemudian pertengahan imported case ini yang kami enggak bisa dikelola. Bukan enggak bisa tapi agak sulit," sambungnya.
Ia mengaku bersama seluruh stakeholder harus mengambil beberapa langkah guna mengurangi bahkan memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China ini. Salah satunya adalah meningkatkan jumlah pemeriksaan PCR.
"Dari kurang lebih 10 hari lalu kapasitas lab biologi molekuler yang memeriksa PCR di provinsi Riau, itu kapasitasnya bisa sampai 700 sampel per hari. Nah jumlah paling maksimal juga pernah kami lakukan itu pemeriksaan sampai 580 per hari. Harapannya dengan bertambahnya jumlah kasus positif, dengan tracing yang lebih kuat, surveilans yang lebih kuat kami akan melakukan test bukan rapid test, tapi memang PCR," ujarnya.
Lebih lanjut Indra menekankan alasan pihaknya lebih mengutamakan pengetesan melalui swab PCR, karena menurutnya hasil rapid test tak begitu akurat.
"Jadi strategi kami lakukan lebih intensif pendekatan PCR, sehingga ktia bisa memastikan dan hasil rapid test angka negatif palsunya lumayan tinggi dan begitu di PCR positif. Ini menyebabkan kami harus melakukan PCR pendekatannya," katanya.
Baca juga:
Dua Tenaga Medis di Indragiri Hilir Positif Covid-19
LPS Jamin Dana Simpanan Masyarakat Tetap Aman di Bank
CEK FAKTA: Belum Terbukti Daun Mimba Dapat Menyembuhkan Virus Covid-19
PBNU Maklumi Saudi Batasi Jemaah Haji 2020 di Tengah Pandemi
Pengusaha Sebut Dampak Corona ke Bisnis Tambang Tak Signifikan
Warga Masih Was-was, Penyebab Tempat Wisata di Jakarta Masih Sepi Pengunjung