Luhut soal lanjutkan reklamasi: Masa saya bego
Luhut menyebut keputusan diambil setelah diperintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan memutuskan reklamasi di Teluk Jakarta dilanjutkan setelah sempat dihentikan. Maka dari itu, dia meyakini tak akan salah dalam mengambil keputusan melanjutkan reklamasi yang pernah disetop Menko Kemaritiman sebelumnya, Rizal Ramli.
"Masa saya bego," tegas Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9). Dia juga menyebut keputusan diambil setelah diperintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Luhut mengatakan, Jokowi memerintahkan untuk memprioritaskan nasib nelayan yang berjumlah sekitar 12 ribu. "Nelayan itu akan kami urus yang jumlahnya 12 ribu atau 24 ribu. Tapi kalau data kami, ada 12 ribu. Itu semua perintah Presiden tadi supaya mereka mendapat prioritas untuk diurus," ungkapnya.
Menurut Luhut, reklamasi tak perlu diributkan apabila ada pihak menilai akan berdampak pada mata pencaharian nelayan. Sebab, kata dia, nasib nelayan akan lebih baik seiring reklamasi yang nantinya akan dilanjutkan.
"Jadi jangan lagi ada yang bilang nelayan enggak diurus. Akan diurus. Justru akan dibuat lebih baik dengan dana yang didapat Pemda dari reklamasi dan yang paling penting lagi itu rupanya akan menjadi sumber 40 persen sumber air untuk Jakarta," ujarnya.
"Karena nanti 2 meter air laut akan ke bawah, 7 meter atau 8 meter air laut akan di atas untuk menjadi sumber air di Jakarta karena tidak ada sumber air di Jakarta lain yang paling mudah diambil dari situ," ungkapnya.