Lumpur panas menyembur di lokasi pengeboran air bersih di Tasikmalaya
Lumpur panas menyembur setinggi 10 meter saat pekerja mengebor untuk mencari sumber air bersih. Saat ini di sekitar lokasi banyak ditemukan sumber air panas.
Semburan lumpur setinggi 10 meter terjadi di lokasi pengeboran air bersih di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Tasikmalaya, Jabar, Senin (23/10). Saat ini, lokasi tersebut dijaga oleh sejumlah personel kepolisian dibantu TNI.
"Tindakan yang dilakukan adalah mengamankan lokasi dan diberi police line, memberikan arahan kepada warga, dan koordinasi dengan penyelenggara pemerintah setempat," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Rabu kemarin.
Dia menyampaikan, pengeboran air bersih itu dilakukan perusahaan ZIS-UAP Jabar yang berkantor di Jalan Suci Bandung, dengan pekerja sebanyak empat orang menggunakan mesin bor.
Rencananya, pengeboran sumur air itu sedalam kurang lebih 100 meter, tetapi baru kedalaman 50 meter sudah mengeluarkan semburan material lumpur setinggi 10 meter.
"Keluar semburan material lumpur, dan air panas, dengan tinggi semburan mencapai 10 meter namun semakin lama semakin melemah, dan saat ini ketinggian semburan material kurang lebih 10 sentimeter," katanya pula.
Menurutnya lagi, perkembangan saat ini telah memunculkan tujuh titik semburan air panas di kolam sekitar titik pengeboran dengan jarak sekitar 10 meter.
Peristiwa itu, lanjut dia, masih mendapatkan penanganan khusus dari kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah serta pelaksana kerja untuk memantau setiap perkembangannya.
"Pada saat ini telah dilaksanakan pengawasan di lokasi kejadian dengan sistem pengawasan terpadu oleh muspika, pemerintah desa, pekerja dan masyarakat setempat," katanya pula.
Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi, tetapi menjadi perhatian masyarakat sekitar yang ingin melihat langsung semburan lumpur.
Polisi setempat masih menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadi semburan lumpur itu.
"Penyebab kejadian tersebut masih dalam pengawasan dan penyelidikan," kata Kombes Yusri pula.
Terpisah, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan semburan lumpur panas akan segera diteliti tim ahli untuk mengetahui penyebab dan potensi bumi di sana.
"Cek dulu bahaya atau tidak, tapi kalau bau ada," katanya.
Terkait rencana merelokasi warga sekitar semburan lumpur, pemerintah daerah belum merencanakan masalah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, lanjut dia, akan terlebih dahulu menunggu hasil penelitian dan pengecekan oleh pihak terkait sebelum memutuskan bahaya untuk pemukiman penduduk.
"Tidak ada rencana relokasi, tunggu hasil penelitian pihak Provinsi Jabar," katanya. Dikutip dari Antara.