Luncurkan Desa Digital, Ridwan Kamil Ingin Cegah Warga Desa Hijrah ke Kota
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Desa Digital di Desa Puntang Kecamatan Losarang, Indramayu, Senin (10/12). Ini adalah program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Desa Digital di Desa Puntang Kecamatan Losarang, Indramayu, Senin (10/12). Ini adalah program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan desa digital akan dikembangkan ke 5.300 desa seluruh Jabar. Nantinya seluruh pelayanan publik di desa akan di digitalisasi, terkoneksi dengan jaringan nirkabel, memiliki command center, akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-commerce serta memiliki aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
"Kita memulai visi digital inklusif untuk mengurangi ketimpangan dengan memulai program desa digital yang ekonomi utamanya di bidang perikanan untuk desa Puntang ini," ungkapnya.
Desa Puntang memiliki potensi perikanan yang besar khususnya lele dengan total luas area kolam 22000 hektar atau 25000 kolam. Namun memiliki kendala pada proses budidaya, teknologi yang kurang memadai, proses pasca panen belum optimal dan akses pasar yang sulit.
Untuk itu, melalui aplikasi e-Fishery sebagai bagian dari program ini, metode pemberian pakan lele diatur waktu dan jumlahnya secara ilmiah di handphone para peternak. Sebanyak 225 peternak lele di desa tersebut pun diberikan bantuan berupa smartphone..
Sehingga terjadi efisiensi pakan dan jumlah panen yang biasanya hanya 3-4 kali pertahun bisa menjadi 6 kali. Dampaknya perekonomian warga akan meningkat karena diprediksi perputaran penjualan lele pertahun di Indramayu dari Rp 1 Triliun akan meningkat 2 kali lipat.
Dalam pelaksanaan program ini, Pemprov Jabar menggandeng berbagai pihak seperti kerjasama dengan PT Telkomsel untuk penyediaan infrastruktur dan jaringan, aplikasi dari e-Fishery, PT Japfa untuk penyediaan pakan, Bank BJB untuk bantuan modal serta Telkom University yang akan memberikan pelatihan kepada warga.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, bila program ini telah diterapkan di seluruh Jabar maka perekonomian akan meningkat pesat dan warga desa tidak perlu lagi hijrah ke kota.
"Karena kami akan turun membantu infrastruktur yang namanya peradaban digital. Masyarakat desa sudah harus melek teknologi dan ini adalah solusi meningkatkan perekonomian masyarakat desa," ucap Emil.
Dalam kesempatan itu, diresmikan pula penggunaan saung teknologi perikanan yang berfungsi sebagai etalase budidaya lele, learning center dan peningkatan nilai produk.
Wakil Bupati Indramayu, Supendi, yang juga turut hadir menuturkan, program desa digital yang salah satunya diterapkan pada digitalisasi perikanan adalah terobosan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat. Di Indramayu terdapat tiga sentra petambak lele yaitu di kecamatan Losarang, Kandanghaur dan Sindang. Produksi lele di Indramayu tahun 2018 ini mencapai 78 ribu ton lebih dan nilainya mencapai 1 Triliun lebih atau sepertiga dari jumlah APBD Indramayu.
"Dari APBD kita sebesar Rp 3,1 Triliun tentu tidak semuanya bisa menyentuh dan memberdayakan masyarakat yang bergerak di bidang peternakan ikan," ujar Supendi.
"Dengan desa digital ini kami harap peternakan ikan akan makin bergairah di masyarakat dan memberikan motivasi lagi bagi masyarakat lain," tambahnya.
Sementara itu, CEO e-Fishery, Gibran, mengatakan, teknologi hadir bukan hanya memberikan layanan tapi juga memberikan lompatan dan akselerasi terhadap perilaku. Jadi peternak yang awalnya tidak mendapatkan fasilitas yang biasa dirasakan masyarakat kota saat teknologi ini relevan ada disekitar mereka maka akan menjadi bagian dari kesehariannya.
"Jadi desa digital adalah salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan dengan menyediakan teknologi tepat guna bagi pembudidaya ikan," tutur Gibran.
Vice President Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto mengatakan peluncuran Kampung Perikanan Digital di Indramayu menjadi bukti keseriusan Telkomsel dalam mengembangkan Internet of Things (IoT) untuk mewujudkan Digital Innovation Village di Indonesia. Pengembangan ekosistem IoT ini melalui penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things).
"Teknologi NB-IoT memanfaatkan mesin automatic fish feeder di kolam-kolam ikan untuk meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan. IoT menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung roadmap pemerintah Indonesia "Making Indonesia 4.0," kata Andi.
Andi mengatakan, kolaborasi bersama dengan stakeholder lainnya dalam pengembangan kampung perikanan digital di Indramayu bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan lele melalui penerapan NB-IoT. Kampung digital, lanjut dia, sejalan dengan visi Telkomsel dalam menerapkan perkembangan teknologi terkini agar bisa memberikan manfaat.
"Dengan adanya penerapan teknologi NB-IoT dalam mesin automatic fish feeder akan menghasilkan simplifikasi proses pemberian makan ikan di kolam yang luas sekalipun. Teknologi ini dapat mengatur pemberian pakan otomatis, sehingga memudahkan petani untuk memantau dan menjadwalkan pemberian pakan menggunakan aplikasi smartphone. Selain itu juga akan membantu petani meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan," tutur Andi.
Baca juga:
Desa Digital, Cara Pemprov Jabar Hadapi Revolusi Industri 4.0
Jabar Saber Hoaks, Upaya Membangun Suasana Kondusif di Jawa Barat
Ridwan Kamil Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Tiongkok
Cegah Korupsi, KPK dan Pemerintah bentuk Timnas PK
Butuh Lahan dan Alat untuk Penanganan Citarum, Jabar Minta Rp 600 M ke Pusat
Harbak PU ke-73, Kenang Pahlawan Pelindung Gedung Sate