Mabes Polri: Instruksi Presiden, polisi dilatih revolusi mental
Revolusi mental ini bisa jadi perubahan sikap dan perilaku polisi dalam bertugas.
Pelatihan revolusi mental yang dijalankan institusi kepolisian, merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto mengatakan model pelatihan revolusi mental bentuknya bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan. Penekanannya pada pembentukan karakter dan sikap polisi dalam menjalankan tugas.
"Semua di seluruh wilayah, itu kan instruksi dari presiden langsung. pelatihan mental itu bentuknya beda dengan pelatihan bencana, pelatihan Densus 88, jadi disesuaikan. Bentuknya macam-macam lebih kepada pembentukan karakter dan sikap anggota Polri" kata Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/11).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
Polisi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadi. Mereka juga dilatih menyelesaikan permasalahan dengan baik. "Kita lihat perkembangan situasi sekarang menyangkut kehidupan bermasyarakat dan bernegara juga jadikan bahan evaluasi. Bagaimana anggota kita siap menghadapi segala sesuatu di lapangan," paparnya.
Dengan pelatihan revolusi mental, kata dia, sikap dan perilaku polisi diharapkan bisa lebih baik. "Sekarang polisi itu mengutamakan bagaimana melayani masyarakat daripada minta dilayani. Revolusi mental ini bisa jadi perubahan sikap dan perilaku polisi dalam bertugas," ucap Agus.
Seperti diketahui sebelumnya, 74 Perwira Polrestabes Bandung mengikuti pelatihan Revolusi Mental yang digagas Mabes Polri. Pelatihan tersebut akan berlangsung sepekan dimulai Senin (2/11).
Peserta yang mengikuti pelatihan revolusi mental ini diikuti kepala polsek, kepala unit, dan wakil kepala satuan.
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana menuturkan, pelaksanaan pelatihan revolusi mental dibagi tiga gelombang. Selain dari internal Polri yang turun melatih seperti Wakapolrestabes Bandung AKBP Gatot Sujono, beberapa pemateri lain juga terlibat. Antara lain, NAC (Neuro Associative Conditioning), IPS (inter Personal skill), pendidikan budaya antikorupsi, dan 12 nilai karakter kebhayangkaraan.
Materi yang dipilih yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi (mandiri dan kreatif), kepribadian dalam berbudaya (gotong royong dan saling menghargai), action plan (rencana aksi) dalam tugas polri dalam hidup bermasyarakat), dan implementasi action plan di kehidupan sehari-hari dan dalam pelaksanaan tugasnya.
"Metodenya pelatihan dan penyampaian materi dilakukan dengan cara tanya jawab, praktik seperti bermain sambil belajar, ceramah, edutainment, diskusi, entertainment, game, lapangan, dan implementasinya," terangnya.
Dia menambahkan, adapun maksud diikutsertakannya beberapa anggota Polrestabes Bandung untuk mengubah pola pikir sesuai nawacita yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
"Ini untuk perubahan karakter bangsa yang dituangkan dalam quick wins polri nomor enam. Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik," tandasnya.
(mdk/noe)