Mabes TNI siap beberkan foto penangkapan polisi di tempat karaoke
Mabes TNI persilakan Polri bicara apa saja yang terpenting pihaknya sudah memiliki bukti kuat dalam insiden itu.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan, pihaknya siap membeberkan bukti dari peristiwa penangkapan perwira menengah polisi di Bengkel Cafe, Jakarta, Sabtu (7/2) malam kemarin. Menurut dia, ada bukti berupa foto saat insiden penangkapan dan pemukulan POM TNI AL kepada polisi di sebuah ruang karaoke itu.
Fuad menceritakan bahwa pemukulan terjadi karena saat dirazia, dua polisi itu tidak mau menunjukkan identitas kepada petugas. Dia mengatakan, dua orang itu memang mengaku sebagai polisi akan tetapi tidak mau menunjukkan identitas sehingga petugas khawatir bahwa hanya ngaku-ngaku saja, padahal anggota TNI.
"Terjadi penangkapan ini waktu kita belum tahu identitas mereka ini Polri, saat ditangkap tanpa identitas, ketika diminta menunjukkan tapi tidak mau menunjukkan identitas, jangan-jangan ini tentara tapi ngaku polisi, kalau yang ngaku tentara memang sudah ada, ditangkap langsung di sana ada tiga," kata Fuad saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
Menurut dia, insiden seperti ini tidak akan terjadi jika kedua polisi itu menujukkan identitas dari awal. Sebab, warga sipil yang menunjukkan identitas pun tak ditangkap karena memang bukan kewenangan POM TNI saat razia itu.
"Demikian juga warga sipil, yang memberikan identitas langsung ya ditinggal, kebetulan yang ini mengaku polisi, tapi diminta identitas tidak diberikan, bukan penangkapan polisi, bukan POM AL tangkap orang yang tidak memiliki identitas dalam tasnya di sana betul polisi makanya langsung diserahkan (dilepas) paginya," terang Fuad.
Fuad pun menamik pernyataan dari polisi korban pemukulan itu jika tak membawa senjata saat ada razia. Fuad bahkan siap membeberkan bukti foto saat razia itu berlangsung. Dalam foto itu, ada senjata yang diamankan POM TNI AL.
"Senjatanya ada, ada foto, kita punya foto data-data, lengkap, senjatanya semua ada dikasihkan, diserahkan," tegas dia.
Fuad pun menyesalkan kejadian penangkapan dan pemukulan di tempat karaoke tersebut. Memang seharusnya tidak terjadi pemukulan saat melakukan razia di tempat hiburan malam itu.
"Namun demikian apoa yang jg dilakukan anak-anak dari TNI AL tindakan berlebihan, bahwa dia emosi segala macam POM kan memang enggak boleh seperti itu. Saya juga sesalkan adik-adik kita dari Polri tidak mau perlihatkan identitas. Enggak ada salahnya, kan sama-sama arif, jadi dua-duanya memang salah. Rekan saya di polisi tidak beri identitas, anak-anak POM AL sampai memukul, mereka kan banyak harusnya enggak perlu dipukuli," pungkasnya.
Sebelumnya, kronologi berbeda diungkapkan oleh korban pemukulan Kompol Budi Hermanto. Dia membantah bertindak semena-mena saat razia dan mengacungkan pistol. Dia bahkan mengaku, selama bertugas tak pernah memegang senjata.
"Barang-barang saya dirampas, saya difitnah saya enggak pernah bawa senjata. Saya 15 tahun enggak pernah bawa senjata. Uang di dalam tas sudah direbut," kata Kompol Budi kepada merdeka.com, Senin (9/2).
Saat ada razia, Kompol Budi sudah mengaku bahwa dirinya adalah anggota kepolisian yang sedang bertugas. Tapi pembelaannya tak digubris dan malah dipukuli.
"Jangan disalahartikan kalau polisi lalu lintas itu ke sana baru tidak wajar. Saya punya sprin (surat perintah) khusus, saya tidak mau sembarangan tunjukkan ke mereka, mereka langsung masuk saya tanya ada keperluan apa, di sana mereka gak tahu apa-apa," ujarnya.
Saat itu Kompol Budi tengah melakukan penyidikan sebuah kasus. Soal kasus apa, Komjen Budi enggan membeberkan.
"Saya minta ketemu komandan, seharusnya Polri itu diperiksa Provost berarti dia tidak sesuai SOP, saya komplain karena kehadiran saya rahasia," ujarnya.
-
Siapa anggota TNI yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Bagaimana cara Jenderal Polisi memberikan penghargaan kepada anggota TNI? Dalam kesempatan yang sama, Mathius memberikan penghargaan yang luar biasa kepada anggota Yonif 751/VJS.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Baca juga:
Saat dirazia TNI AL, polisi bersama 4 cewek & banyak botol miras
Jenderal TNI tertawa dengar Kompol Budi mengaku uang dicuri POM AL
Polri tepis isu perwira digebuki TNI AL sedang periksa Feriyani Liem
Pengakuan blak-blakan Kompol Budi setelah dipukulin TNI AL
Dikeroyok POM TNI AL, ada bekas jejak sepatu di wajah Kompol Arsya