Mahasiswi Unsri Tewas Usai Minum Obat Aborsi, Kekasih Jadi Tersangka
Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka
Mahasiswi Unsri Tewas Usai Minum Obat Aborsi, Kekasih Jadi Tersangka
Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
"Kekasih korban berinisial DPN ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tewasnya seorang mahasiswi Unsri akibat mengkonsumsi pil aborsi," kata Plh Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, Iptu Herman, Sabtu (19/11), dikutip dari Antara.
- MK Bacakan Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Diajukan Mahasiswa Unisia Brahma Aryana Hari Ini
- Pacar Mahasiswi Unsri Tewas usai Aborsi jadi Tersangka, Ini Perannya
- Tolak Ganjar Sampaikan Kuliah Umum, Ini Alasan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua
- Diduga Aborsi, Mahasiswi dan Bayinya Ditemukan Tewas di Indekos
Herman menerangkan, ditetapkannya DPN sebagai tersangka, karena berdasarkan pengakuannya saat diinterogasi polisi.
"Tersangka ini mengakui jika korban hamil setelah melakukan hubungan terlarang dengannya," kata Iptu Herman.
Sebelumnya, Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan mengungkap kasus tewasnya mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) diduga akibat mengkonsumsi pil penggugur kehamilan.
Plh Kasat Reskrim OI Iptu Herman di Ogan Ilir mengatakan pada saat petugas mendatangi kediaman mahasiswi tersebut ditemukan bekas obat menggugurkan kandungan.
"Informasinya ya sebelum meninggal dunia diduga korban mengkonsumsi obat tersebut," ujar Iptu Herman.
Iptu Herman menambahkan, obat yang ditemukan petugas kepolisian berupa tablet.
Mahasiswi sempat dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Kota Palembang untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dipulangkan ke rumah duka di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
"Setelah dinyatakan meninggal dunia di RS Indralaya sekitar pukul 15.00 WIB. Korban dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum dan keluarga korban tidak bersedia untuk diauotopsi," ungkapnya.