Mahfud Sebut Penyelesaian Masalah di Papua Tak Bisa dengan Senjata
Menurut Mahfud, penyelesaian masalah di Papua tidak bisa dengan senjata. Melainkan dengan dialog demi kesejahteraan.
Menko Polhukam Mahfud MD menerima Pimpinan dan Anggota Majelis Rakyat Papua di Gedung Kemenko Polhukam pada Jumat sore (11/6) kemarin. Mereka melakukan dialog seputar persoalan-persoalan di tanah Papua dan menyampaikan aspirasi rakyat Papua.
Majelis Rakyat Papua (MRP) sendiri merupakan wadah yang disediakan undang-undang untuk orang asli Papua menyuarakan persoalan-persoalan terkait Papua.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Kapan Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang? Cawapres Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
"Kami saling menjelaskan dan bertukar pikiran, dan saya menjelaskan kebijakan pemerintah pusat di Papua, di mana mereka memahami bahwa apa yang sudah dan akan dilakukan, semua sesuai dalam koridor Konstitusi dan dengan pendekatan kesejahteraan," ujar Mahfud, dikutip Sabtu (12/6).
Menurut Mahfud, penyelesaian masalah di Papua tidak bisa dengan senjata. Melainkan dengan dialog demi kesejahteraan.
"Prinsipnya sesuai arahan presiden, menyelesaikan persoalan di Papua jangan dengan senjata dan letusan, tapi dengan dialog demi kesejahteraan," ucapnya.
Dua menambahkan, penegakan hukum kepada kelompok-kelompok bersenjata adalah sebagai bagian untuk memperlancar dialog dengan rakyat Papua. Yang jauh lebih banyak diluar kelompok bersenjata itu.
Sementara, Ketua MRP Timotius Murib menyampaikan, MRP mendatangi Mahfud guna mengkomunikasikan berbagai hal di tanah Papua. Hal ini pun menyikapi proses perubahan kedua UU No. 21/2001 yang sedang bergulir di DPR. MRP ingin menyampaikan aspirasi orang asli Papua ke pemerintah pusat.
"Bapak Menko merespon sangat luar biasa aspirasi kami dan diakomodir dengan baik, melalui Dirjen Otonomi Daerah, yang hadir dalam pertemuan, supaya dapat disampaikan ke DPR, untuk jadi bahan pertimbangan, sekaligus masukan dan saran dari rakyat Papua," tandasnya.
Baca juga:
Satgas Nemangkawi Tangkap DPO KKB Miron Tabuni
Anggota KKB Guspi Waker Disergap Satgas Nemangkawi saat Turun dari Bus di Timika
Satgas Nemangkawi Temukan Percakapan dengan Veronica Koman di Ponsel Ketua KNPB
Baku Tembak Kembali Terjadi di Ilaga, 1 Anggota KKB Papua Dikabarkan Tewas
Sejumlah Unggahan Ketua KNPB Merauke Sebelum Ditangkap Satgas Nemangkawi
Satgas Nemangkawi Tangkap Ketua KNPB Merauke