Malam mingguan, Wapres JK dan istri nonton film Banda
Malam mingguan, Wapres JK dan istri nonton film Banda. Wapres JK terkesan dengan film garapan Jay Subyakto yang menceritakan sejarah panjang bangsa Indonesia sebagai jalur rempah dunia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi istri Mufidah Jusuf Kalla punya cara sendiri mengisi malam minggu. Bersama Menteri Riset dan Dikti Muhammad Nasir, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wapres JK dan istri menonton bersama film âBANDA The Dark Forgotten Trail, Sabtu (12/8). â¬
âFilm ini disutradarai âJay Subyaktoâ¬â¬ dan diproduksi âSheila Timothy (Lifelike Picturesâ), naskah ditulis oleh â¬Irfan Ramlyâ. â¬â¬Aktor âReza Rahadian⬠menjadi narator dalam film ini. Film berdurasi 1,5 jam ini merupakan dokumenter yang bercerita tentang fragmen penting dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai Jalur Rempah yang menjadi denyut ekonomi dunia. Dalam film ini digambarkan jalur Rempah yang menggerakkan perubahan peradaban sekaligus menorehkan kekelaman tentang dimulainya kolonialisme demi monopoli perdangangan pala oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Film ini juga menceritakan ketika empat bapak bangsa Indonesia dibuang ke Banda. Di sanalah ide-ide kebangsaan lahir. Hatta, Sjahrir, Iwa Kesuma dan Cipto Mangunkusumo melihat Banda sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman etnis dan suku serta budayanya.
Film ini mengajak penonton untuk kembali menengok sejarah bangsa bahwa Indonesia adalah bangsa besar. Di balik ironi dan kepedihan dalam cerita sejarah Indonesia, selalu ada kebangkitan, semangat dan harapan.
"Menurut saya, ini adalah film yang bagus, digarap dengan baik. Film ini bercerita tentang bagian sejarah yang menarik dan penting untuk bisa diketahui lebih banyak oleh masyarakat Indonesia. Sejarah menjadi pintu masuk untuk bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut mengenai berbagai hal lainnya" kesan Wapres JK usai menonton film ini.
JK sempat berbincang-bincang dengan sutradara, produser, dan penulis skenario film. Dia memberi selamat atas hasil karya yang baik dan penting.
Baca juga:
2025, kebutuhan listrik melonjak karena charger ponsel dan mobil
JK sebut daya beli turun jika industri RI ganti pekerja dengan robot
Wapres JK harap industri otomotif berkontribusi ke ekonomi RI
Cara Jokowi dan JK menjawab tudingan pemerintah diktator
Wapres JK: Jangan karena pemerintah tegas kemudian disebut diktator
Wapres JK sebut tanpa Iptek Indonesia akan ketinggalan zaman