Mantan Danpuspom: Prabowo tak dibawa ke Mahmil karena Soeharto
"Tetapi, apapun yang jelas dilakukan pemecatan atau pemberhentian itu karena bermasalah," kata Syamsu Djalal.
Mantan Danpuspom TNI Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan hasil investigasi timnya menunjukan Tim Mawar terbukti melakukan penculikan sejumlah aktivis pada tahun 1997. Selain itu, Tim Mawar melakukan aksi penculikan itu atas dasar perintah Danjen Kopassus saat itu yakni Prabowo Subianto.
Dari hasil investigasi tersebut, Tim Mawar Kopassus diadili di Mahkamah Militer dan telah dijatuhi hukuman. Namun, hal itu berbeda dengan Prabowo yang merupakan mantu dari Presiden Soeharto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
"Harus diadili di Mahkamah Militer namun saat itu tidak elok kalau mantu presiden diadili di Mahkamah Militer. Saya juga heran kenapa malah dibawa ke DKP (Dewan Kehormatan Perwira)," ujar Syamsu di depan Kosolidasi Korban Pelanggaran HAM di Gedung Joeang '45, Jakarta, Rabu (25/6).
Syamsu juga mempertanyakan karena DKP itu merupakan internal ABRI di militer bukan untuk mengadili. "Alasannya kembali enggak elok karena mantu presiden," tuturnya.
Syamsu menduga, mungkin saat Soeharto lengser ada jaminan amankan mantan keluarga presiden. "Prabowo kan mantu, maka direkomdasikan ke DKP," katanya.
Selain itu, dalam DKP tersebut, Prabowo lagi-lagi diuntungkan dengan posisi mantu Soeharto. Prabowo tidak dipecat dari dinas militer hanya diberhentikan secara hormat.
"Tetapi, apapun yang jelas dilakukan pemecatan atau pemberhentian itu karena bermasalah," katanya.
Sebelumnya, hal berbeda disampaikan oleh manntan Danpuspom TNI Mayjen (Purn) Djasri Marin. Djasri yang menjabat Danpuspom menggantikan Mayjen (Purn) Syamsu Djalal itu menyatakan Prabowo tak terlibat dalam penculikan aktivis 1997.
Menurut Djasri, penyelidikan yang dilakukan pihaknya saat itu hanya menemukan kesalahan Tim Mawar bergerak sendiri atau dengan kata lain tidak diperintahkan Prabowo yang saat itu menjabat Komandan Jenderal Kopassus.
"Bukan inisiator. Kalau seandainya pemberi perintah dalam hukum itu adalah orang yang turut serta, orang yang memerintahkan atau orang yang melakukan. Tiga-tiganya itu tentu dia (Prabowo) tidak ada. Peran Prabowo pada saat itu tidak ada peran apa-apa," ujar Djasri sesaat hendak memberikan keterangan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Konsolidasi keluarga korban pelanggaran HAM di Gedung Joang 45
Kubu Prabowo laporkan Wiranto ke Mabes Polri
Eks Danpuspom: Tim Mawar akui diperintah Prabowo culik aktivis
Keluarga orang hilang nilai Prabowo tak layak jadi presiden
Korban penculikan: Tidak mungkin kita mendukung Prabowo