Mantan KaBIN: Penembakan di Papua Masuk Ketegori Terorisme
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menilai penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Jalan Trans Papua di Nduga sudah masuk kategori gerakan teroris.
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menilai penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Jalan Trans Papua di Nduga sudah masuk kategori gerakan teroris. Hendro mengajak masyarakat Papua menjadikan KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai musuh bersama.
"Tindakan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya itu sudah membunuh orang tak bersalah. Tindakan membunuh orang tak bersalah itu sudah disepakati oleh negara yang bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai teroris yang menjadi musuh bersama," ujar Hendro saat pembekalan akhir kepada Pasis Sespimma Sespim Lemdiklat Polri Angkatan 60 tahun 2018 di Sespim Polri, Lembang, Bandung Barat, Selasa (11/12).
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang mengemukakan perlunya masukan dari masyarakat dan ahli untuk menyelesaikan konflik Papua? “Kami sangat ingin mendengar masukan saran dan pandangan dalam mencari akar rumput permasalahan di tanah Papua serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Yayan dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
Dia menambahkan, tujuan dari kelompok yang mengatasnamakan rakyat papua untuk merdeka mengada-ada, karena mereka bertindak atas dasar kelompok sendiri. "Di situ (Papua) ada Gubernur putra daerah, yang memerintah putra daerah semua. Jadi (KKB) ini memang harus kita musnahkan," tegasnya.
Dalam upaya pemberantasannya, Hendro menyatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Masyarakat Papua sangat dibutuhkan untuk ikut berpartisipasi. Jika tidak, bisa jadi sasaran selanjutnya adalah masyarakat Papua sendiri.
"Kalau rakyat tidak melawan, akan terus jadi sasaran mereka, di-bully, dibunuh, disiksa dan ini tidak benar. Ini biadab," katanya.
Kepada para aktivis HAM, Hendro mengingatkan agar tidak mempermasalahkan penanganan pemerintah dalam memberantas KKB di Papua. Pasalnya, gerakan politik yang dilakukan KKB bisa mengancam Indonesia.
"Jangan para pegiat HAM terus salah paham. Bahwa kita ini mengejar teroris. Egianus bilang bahwa infrastruktur bentuk penjajahan. Ini kan orang gila, orang kayak gitu enggak masuk akal. Pelaku ini harus dibawa ke Mahkamah Internasional," pungkasnya.
Baca juga:
Wapres JK Sebut Semua Sudah Diberikan untuk Papua, Kecuali Kemerdekaan
Pihak-Pihak yang Menolak Kemerdekaan Papua
Mengungkap Satu Demi Satu Kebohongan Pemberontak Papua
Wagub Papua Salahkan PT Istaka Karya Tak Jalin Komunikasi dengan Tokoh Adat
Bentrok Antar Suku Masih Menjadi Ancaman Serius di Papua Barat
Kronologi Pemberontak Papua Serang Pos Yigi & Lukai 2 Anggota TNI