Mantan kepala BAIS: Semua negara sudah saling menyadap
Indonesia perlu mengatur keran informasi secara baik untuk membuat bingung negara penyadap.
Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis (BAIS), Laksda (purn) Soleman B Ponto, mengatakan, Indonesia tidak perlu khawatir mengenai isu adanya penyadapan. Sebab, tak hanya AS, hampir seluruh negara di dunia melakukan hal serupa.
"Biasa saja, karena sekarang semua negara sudah saling menyadap. Kenapa juga berhati-hati, dinding saja bertelinga," katanya di Hotel Borobudur, Rabu (6/11).
Menurut Soleman, Indonesia perlu mengatur keran informasi secara baik. Sehingga informasi yang disadap dan didapatkan negara lain dapat membuat mereka bingung tentang kondisi Indonesia.
"Kita sengaja saja kasih buka informasi kita, nah tapi jangan semuanya hanya sebagian saja biar mereka bingung kondisi Indonesia," ujarnya.
Banyaknya kepentingan membuat suatu negara merasa perlu menyadap negara tetangganya. Tapi dalam posisi ini, Soleman menilai tidak bisa menyalahkan pihak penyadap dan yang disadap.
"Apakah penyadap itu salah? Belum tentu. Apakah yang disadap itu salah? Tidak juga. Sebab semua memenuhi kepentingan negara masing-masing," jelasnya.
Tetapi Soleman mengingatkan negara yang hebat akan menyimpan informasinya dengan sandi dan secara rahasia. "Seperti orang Jepang ketika ingin menyerah Pearl Harbour. Mereka hanya menggunakan kata Toro, Toro sebagai tanda untuk menyerang," tutupnya.