Marak Bule Rekomendasikan Villa Khusus Gay di Bali, Satpol PP Sidak 2 Lokasi
"Tadi kita sidak dua villa di Kerobokan dan (meminta keterangan) pada pemiliknya," kata Suryanegara, saat dihubungi, Senin (13/1) sore.
Hebohnya kabar villa diduga khusus untuk kaum gay di kawasan Kuta, Bali, membuat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kabupaten Badung, Bali, melakukan sidak dan memanggil para pemilik villa.
Kepala Satpol PP Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara menyampaikan, yang terindikasi ada 4 villa yang diduga memberikan pelayanan bagi para gay, dua di antaranya ada di Seminyak, Kuta, dan dua lagi di kawasan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Siapa yang memukau dengan kecantikan alaminya di Bali? Saat liburan di Bali, Prilly Latuconsina memukau dengan kecantikan alaminya dalam beberapa foto terbaru di Instagram pribadinya.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Apa yang dilakukan Cinta Kuya saat liburan di Bali bersama Logan Houck? Ketika sedang surfing, Cinta tampak begitu keren. Astrid pun merasa bangga dan kagum dengan anak pertamanya.
"Tadi kita sidak dua villa di Kerobokan dan (meminta keterangan) pada pemiliknya," kata Suryanegara, saat dihubungi, Senin (13/1) sore.
Sementara, untuk dua villa di kawasan Seminyak, sudah Jumat (10/1) lalu disidak, dan hari ini dua villa di Kerobokan yang disidak. Hanya saja satu pemilik villa di kawasan Seminyak, belum bisa datang dan besok akan memberi keterangan.
Ia juga menyebutkan, dari tiga pemilik villa saat dimintai keterangan semuanya pada kaget, karena tidak tau menahu bahwa villanya dipromosikan sebagai villa tempat gay. Padahal, villa itu untuk umum.
"Iya (pemilik) seperti orang kaget, kok tiba-tiba villanya menjadi viral seperti itu. Padahal, mereka buka (villa) untuk umum. Artinya, tidak khusus berperilaku seperti itu, iya khusus untuk umum," imbuhnya.
"Siapapun bisa menginap di sana sepanjang mereka bayar menuruti ketentuan dari villa tapi untuk perilaku di dalamnya, mereka (pemilik) tidak ikut campur," jelas Suryanegara.
Ia juga menyampaikan, bahwa para pemilik villa tidak pernah mempromosikan untuk gay dan mereka mengaku tidak pernah buat website yang viral di media sosial itu..
"Iya sama-sama semua kaget, kok bisa dipromosikan seperti itu yang pasti mereka tidak ada yang mempromosikan seperti itu," ujarnya.
Suryanegara juga menceritakan, bahwa viralnya promosi villa untuk gay itu malah direkomendasikan oleh para bule-bule yang pernah menginap di villa itu.
"Ada beberapa bule komen bahwa di sana vila yang paling bagus untuk kehidupan gay. Makanya, kami menyasar ke sana. (Tapi) bukan mereka (pemilik) yang merekomendasi, yang (pernah) nginap di sana," jelasnya.
"Artinya, bukan pemilik yang membuat seperti itu. Tapi (bule) yang nginap-nginap di sana yang membuat rekomendasi ataupun komen bahwa di sana itu bagus untuk seperti itu," sambung Suryanegara.
Suryanegara juga tidak mengetahui pasti, apakah yang membuat website untuk villa gay itu adalah para bule-bule yang pernah menginap di sana. Namun, yang jelas bule-bule itu merekomendasikan villa-villa tersebut.
"Kurang tau, kalau melihat mereka yang nginap itu yang berkomentar. Rata-rata bule kalau di sana (merekomendasi) tempat paling bagus," ujarnya.
Suryanegara juga menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan sidak seusai prosedur dan Standard Operating Procedure (SOP) dan terkait perizinannya.
"Iya kami melihat di internet, iya kami cari, yang penting sesuai pedoman dengan prosedur," tegasnya.
"Imbauan kita, sesuaikanlah adat dan budaya. Di Bali tidak mengenal seperti itu. Promosi pariwisata kita adalah budaya dan alam tidak ada mengenal seperti itu. Tolong dijaga adat ketimuran kita," ujar Suryanegara.
Baca juga:
Heboh Promosi Villa Khusus Gay di Bali, Satpol PP Cek ke Lokasi
Dinkes DKI Sebut Hubungan Seks Kaum Gay jadi Tren Baru Penularan HIV
5 Pria Penyuka Sesama Jenis Divonis Hukum Cambuk hingga Bui
Digerebek Berduaan dengan Mahasiswa, Dosen LGBT di Padang Dipecat
Polisi Bongkar Praktik Pijat Plus-Plus Gay di Tasikmalaya, 1 Orang Ditangkap
Jurus Jitu Biar Napi Tak Jadi Gay dan Lesbi di Tahanan