Marak isu penculikan oleh ojek online, sopir minta pelaku ditangkap
Marak isu penculikan oleh ojek online, sopir minta pelaku ditangkap. Sejumlah sopir ojek online kurang nyaman. Pasalnya isu itu membuat mereka dicurigai pelanggan. Mereka menyangkal peristiwa itu sebagai modus baru penculikan.
Akibat viralnya kabar soal penculikan anak modus ojek online membuat sejumlah sopir ojek online kurang nyaman. Pasalnya hal itu membuat mereka menjadi harus lebih sabar menanggapi pertanyaan dari satpam kalau masuk perumahan.
"Dampaknya pasti ada, customer lebih bawel. Apa aja ditanya, mulai dari rumah sampai keluarga. Ya ini gara-gara pesan viral yang bilang ojek online nyulik anak," kata Ahmad Zubedih, salah satu driver ojek online di Depok, Sabtu (29/10).
Dia menyangkal kalau itu adalah modus baru penculikan. Menurutnya itu hanya ulah segelintir oknum tidak bertanggung jawab. Hanya menggunakan nama ojek online untuk tindak kriminal.
"Ini kan ulah oknum, ya oknumnya ditangkap. Jangan sampai masyarakat tidak percaya kami lagi, kami cari uang bukan cari anak buat diculik," pintanya.
Imron, driver ojek online asal Sawangan, juga mengaku ikut terkena imbasnya. Mulai dari ditanya data diri secara detil. "Dilihatin dari atas sampai bawah, ditanya lebih jelas saja sama customer. Dan saya berikan pengertian kalau kita aman, baru customer percaya," katanya.
Kebanyakan memang para orang tua mempercayai ojek online untuk menjemput anak pulang sekolah. Biasanya orang tua yang pesan, lalu driver jemput anak.
"Kalau kemarin-kemarin jemput ya jemput, kalau sekarang guru juga ikut nanya-nanya driver. Sampai mereka telepon orangtua, baru anak bisa diantar pulang," pungkasnya.