Marapi Erupsi Tengah Malam Seburkan Abu 1.500 Meter, Terdengar Gemuruh Disertai Lava Pijar
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Masyaraakat diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.
Marapi Erupsi Tengah Malam Seburkan Abu 1.500 Meter, Terdengar Gemuruh Disertai Lava Pijar
- Gunung Marapi Erupsi 2 Kali Pagi Ini, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Gunung Marapi Kembali Erupsi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter di Atas Puncak
- Gunung Marapi Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter di Atas Puncak
- Gunung Marapi Erupsi 4 Kali Hari Ini, Teranyar Semburkan Abu Setinggi 400 Meter
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Rabu (27/3) malam. Tinggi abu vulkanik pada erupsi kali ini teramati 1.500 meter di atas puncak.
Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi Ahmad Rifandi mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 00:13 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak 4.391 meter di atas permukaan laut," tuturnya.
Ia mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38.7 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 1 menit 45 detik," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu, (27/3).
Ia mengatakan, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Kemudian masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Apabila terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," tuturnya.
Selanjutnya kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Kemudian Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Kemudian, kepada masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).
Joni ismail, Selaku Wali Jorong Lukok sekaligus Ketua Kampuang Siaga Bencana Nagari Sariak mengatakan, pada saat kejadian terdengar gemuruh yang cukup panjang.
"Selain gemuruh yang panjang, kami warga sini juga melihat lafa pijar dari puncak gunung, disertai getaran-getaran kecil," tuturnya, Rabu, (27/3) pada pukul 05.17 WIB.
Ia mengatakan, daerahnya berada di radius 5,6 km dari puncak kawah Gunung Marapi dan keadaan saat ini sudah kembali normal.
"Keadaan sekarang Alhamdulillah kembali normal, dan masyarakat sempat merasa terkejut dan cemas melihat adanya pijaran api dari puncak gunung," sambungnya.