PVMBG Temukan Aktivitas Meningkat Gunung Marapi, Warga Diminta Waspada
Hendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Hendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
PVMBG Temukan Aktivitas Meningkat Gunung Marapi, Warga Diminta Waspada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebut aktivitas Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat (Sumbar) cenderung meningkat.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, pascaerupsi periode 3 Desember 2023, erupsi-erupsi berikutnya masih berlanjut secara tidak kontinyu dengan jumlah harian yang fluktuatif.
"Dalam satu minggu terakhir intensitas kejadian erupsi atau letusan maupun hembusan asap cenderung meningkat," kata Hendra melalui keterangan tertulisnya diterima, Sabtu, (9/3).
Hendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
"Tinggi tersebut lebih rendah dari tinggi kolom abu erupsi periode 3 Desember 2023 yang mencapai 3.000 meter di atas puncak," tuturnya dalam keterangan evaluasi Gunung Marapi periode 1 hingga 7 Maret 2024.
Hendra mengatakan, gempa letusan cenderung meningkat dengan jumlah kejadian antara 1 - 13 kali perhari. Gempa Hembusan juga cenderung meningkat dengan fluktuasi antara 46-240 kali perhari.
Berstatus Level III, Masyarakat Diminta Tidak Memasuki Radius 4,5 Kilometer
Sebagai upaya mitigasi, tingkat aktivitas Gunung Marapi telah dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak tanggal 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level III (Siaga), maka direkomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Kemudian masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Selanjutnya jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Kemudian ia juga mengimbau kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," sebutnya.
Selanjutnya kepada pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Kemudian masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).
Sementara itu, Pos Pemantau Gunung Api Marapi Bukittingi mencatat, periode 1-7 Maret 2024 terjadi sebanyak 55 kali letusan dengan 757 kali hembusan.