Marbot yang juga guru ngaji cabuli belasan santri berulang kali
Pelaku yang pernah menjadi korban pencabulan, beraksi ketika siang hari dan setelah salat magrib.
Is, warga Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat diduga mencabuli belasan santrinya. Pria yang berprofesi sebagai marbot serta ustaz itu akhirnya ditangkap Kepolisian Sektor Timur, Kota Pontianak.
"Terbongkarnya perbuatan pelaku pencabulan terhadap anak-anak yang semua laki-laki itu, setelah orangtua korban pencabulan melaporkan kepada kami," kata Kapolsek Pontianak Timur Komisaris Polisi Alber Manurung di Pontianak, Senin (28/9). Demikian tulis Antara.
Kemungkinan besar korbannya bisa lebih dari 15 orang, karena pelaku sejauh ini sering berpindah-pindah.
"Pelaku dalam memuluskan perbuatannya, berpura-pura mengajar mengaji anak-anak, setelah korbannya percaya, barulah perbuatan tidak terpuji itu dilakukan. Pelaku juga mengancam korbannya, bahkan ada yang sudah digigitnya, serta menakut-nakuti korbannya, kalau dia (pelaku) bisa membuat orangtua korban mati, kalau korbannya tidak mengikuti kemauannya," ungkap Alber.
Menurut dia, hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku perbuatan itu dilakukan terhadap 15 orang anak. Perbuatan tersebut dilakukan berulang-ulang kepada setiap korban.
"Kami juga akan mengecek kejiwaan pelaku, apakah memang mengidap kelainan atau lainnya, karena perbuatannya itu, pelaku terancam pidana penjara 15 tahun," ujar Alber.
Orangtua korban pencabulan yang enggan disebut namanya mengatakan, anaknya yang masih duduk di kelas 5 SD telah dicabuli tersangka sebanyak tiga kali.
"Anak saya bilang, terakhir kali pelaku melakukan perbuatannya itu usai Idul Fitri kemarin. Setelah mendapat informasi itu, saya bersama 13 orangtua yang anak menjadi korban pencabulan, langsung melaporkan pelaku ke Polsek Timur, Minggu (27/9)," kata salah stau orangtua korban.
Menurut dia, pelaku dengan leluasa melakukan pencabulan itu pada korbannya setelah usai salat magrib dan siang hari, ketika situasi sepi.
"Selama ini, saya sudah curiga, kenapa ketika anak saya disuruh salat di masjid, dia selalu menolak. Malah seperti orang ketakutan, tetapi kami tidak mengira sampai terjadi sesuatu di luar dugaan itu," ujarnya.
Sementara itu, Is mengakui perbuatannya dan telah mencabuli belasan anak laki-laki sejak dia tinggal di masjid tersebut tahun 2014.
Dia mengaku juga pernah menjadi korban pencabulan saat duduk masih kelas 1 SMA di Jawa.