Marsekal Hadi pesan TNI dan Polri bekerja sama tangani terorisme
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menambahkan, pihaknya sudah membuat Komando Operasi Khusus (Kopsus) dalam menangani terorisme. Sebelumnya memang TNI sudah membuat Kopsusgab sewaktu zaman Jenderal (purn) Moeldoko menjadi Panglima TNI pada 2015 silam.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI dan Polri mempunyai tantangan yang sangat berat ke depannya utamanya dalam menanggulangi dan menangani terorisme. Hal itu dia sampaikan saat memberikan pembekalan terhadap 725 Calon Perwira Remaja (Capaja) di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Ke depan, TNI-Polri akan memiliki tugas yang sangat berat dan ancaman yang sangat berat, sehingga dalam UU yang baru, lahir kemarin UU Terorisme No 5 Tahun 2018, TNI dan Polri bisa bekerjasama melaksanakan penanggulangan terhadap gangguan terorisme," kata Hadi, Jakarta Timur, Rabu (18/7).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menambahkan, pihaknya sudah membuat Komando Operasi Khusus (Kopsus) dalam menangani terorisme. Sebelumnya memang TNI sudah membuat Kopsusgab sewaktu zaman Jenderal (purn) Moeldoko menjadi Panglima TNI pada 2015 silam.
"Dan ini kita harapkan bisa bekerja secara terus menerus dan kita akan bentuk satuan yang di dalamnya ada Liaisoon Officer terhadap perwira Polri yang nanti akan duduk di satuan tugas yang kita namakan Kopsus TNI atau pasukan khusus TNI," ujarnya.
Lalu, untuk prajurit TNI sendiri nantinya juga ada yang ditempatkan di Satuan Tugas (Satgas) Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror.
"Dan prjaurit TNI berpangkat Kolonel juga bertindak sebagai Liaison Officer nanti duduk di Satgas Densus 88, jadi ada keseimbangan, kita menjaga sinergitas antara TNI-Polri," ucapnya.
Dia menambahkan, siapa pun yang akan menjadi pimpinan dalam Kopsus nanti, tetap harus melakukan koordinasi yang baik dengan Polri.
"Ini nanti unsur pimpinan melakukan koordinasi dengan baik yang sudah dicontohkan Panglima TNI yang diikuti unsur-unsur dibawahnya tetap menjaga sinergitas," harapnya.
Baca juga:
Panglima TNI berpesan agar prajurit TNI tak mudah diadu domba dengan Polri
Panglima TNI ingatkan calon prajurit waspadai perkembangan Cyber
3 Tokoh ini kariernya moncer pada era Presiden Jokowi
Panglima TNI Hadi dan Kapolri Tito kunjungi korban selamat KM Sinar Bangun
Cerita Kapolri di balik naiknya tunjangan Polri dan TNI
Anggota DPR kritik Panglima TNI selalu pakai PDL loreng