Ma'ruf Amin Singgung Ada Kubu Buat Pengurus Tandingan: Itu Bukan Watak Orang Islam
Belakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.
Wakil Presiden (Wapres) Maâruf Amin menyinggung soal pengurus tandingan dalam sebuah organisasi, yang menurutnya tidak etis dan tak mencerminkan watak bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Forum Silaturahmi Antar-Travel Haji dan Umroh (SATHU) dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) di Jakarta, Senin (2/9).
- Ma'ruf Amin Resmi Terpilih Menjadi Ketua Dewan Syuro DPP PKB
- Wapres Maruf Amin: Yang Mendukung PKB Bukan Hanya Orang NU, Tapi Seluruh Kelompok
- HUT ke-79 RI, Wapres Maâruf Amin Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Gotong Royong
- Siap Damaikan PBNU dan PKB, Begini Sepak Terjang Wapres Ma'ruf Amin sebagai Tokoh Bangsa
Awalnya, Ma'ruf Amin menyampaikan selamat kepada AMPHURI yang belum lama ini menyelenggarakan Musyawarah Nasional dan menghasilkan pengurus baru.
"Saya mengucapkan selamat kepada AMPHURI yang sudah terpilih pengurusnya," kata Ma'ruf Amin.
Dia berharap, kompetisi hanya terjadi sebelum penyelenggaraan munas saja. Kompetisi seperti itu, menurutnya, juga biasa terjadi di organisasi lain misalnya Nahdlatul Ulama (NU).
"Kalau tadi dibilang ada kompetisi, ada persaingan boleh saja sebelum munas selesai. Kalau di NU, itu ada istilah kalau sebelum muktamar itu ger-geran, artinya kalau sebelum munas boleh saja bersaing, tapi kalau sudah selesai harus saling merangkul," kata dia.
Dia pun meminta setelah selesai munas atau forum pembentukan pengurus baru, agar jangan sampai ada pengurus tandingan.
"Selesai wabillahi taufik wal hidayah jangan sampai ada muncul lagi pengurus tandingan, itu tidak etis. Seperti itu ya bukan watak bangsa Indonesia, bukan watak orang Islam seperti itu. Jadi itu harus dijaga ya suasana itu sesudah munas itu kerja, sebelum munas boleh bersaing," kata Ma'ruf Amin.
Belakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan. Sedianya, Muktamar untuk melawan kepengurusan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu digelar pada 2 sampai 3 September 2024. Namun, hingga hari ini, rencana tersebut belum dilaksanakan.
Muktamar PKB tandingan disebut-sebut digerakkan oleh kelompok yang didukung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sementara itu, Ma'ruf Amin berada pada kelompok Cak Imin. Saat Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, Maâruf Amin ditunjuk kembali menjadi Ketua Dewan Syuro PKB.
- Pantas Banyak Orang Indonesia Pilih Kerja di Arab Saudi, Ternyata Segini Gaji Sopir Bus di Mekkah Bikin Tergiur
- Doa Menabung untuk Menikah & Dilimpahkan Rezeki oleh Allah SWT, Bisa Jadi Amalan Tiap Hari
- Teknologi ini DIpercaya Jadi Kunci Pembangunan Piramida Mesir Kuno
- Inalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Menteri Airlangga dan Keluarga Besar Golkar Berduka
- Sang Anak Temukan Rapor hingga Ijazah Jadul Milik Ayahnya, Banyak Nilai Merah hingga Izin Sakit 50 Hari
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024