Marwan Effendy merasa hendak dijegal jadi jaksa agung
Marwan Effendy menilai ada tendensi dibalik berita negatif tentang dirinya di jejaring sosial twitter.
Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Kejaksaan Agung, Marwan Effendy menilai ada tendensi dibalik berita negatif tentang dirinya di jejaring sosial twitter. Berita negatif tersebut ingin mencegah Marwan terpilih menjadi Jaksa Agung.
"Saya melihat syarat kepentingan dalam penyebarluasan berita isapan jempol itu, mengingat penutupnya minta kepada bapak Presiden supaya jangan mengangkat saya jadi Jaksa Agung," ujar Marwan kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/6).
Marwan mengatakan, dia sudah mengenal Boy alias M Fajriska Mirza sejak lama. "Pernah jadi penasehat hukum mantan Jaksa Agung MA Rachman, disamping menyebarluaskan pengaduan isapan jempol dan juga memuat hal itu di twitter namanya Frijska Mirza dipanggil Boy," katanya.
Marwan merasa heran dengan perilaku terlapor karena dia sekali pun tidak berpikir menjadi jaksa agung. Dia menyerahkan kepada pihak kepolisan untuk mengusut kasus pencemaran nama baiknya.
Hari ini, Marwan melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri yang bermula dari timeline @triomacan2000 dan @fajriska.
Berikut timeline tersebut, @TrioMacan2000: Jaksa Agung Muda Marwan Effendi “@luviku: Siapa JAM ME? @TrioMacan2000” @fajriska: AN dan ME, RT @TrioMacan2000: siapakah dia? Hehe "@fajriska: Kasus Pembobolan BRI oleh Richard Latif Th 2004,tp mlh dilepas Jks Penyidik.
Dalam blog pribadi Boy menulis "Kasus Pembobolan BRI oleh Richard Latif Th 2004, tapi malah dilepas oleh oknum Jaksa Penyidik yang sekarang sudah jadi Jaksa Agung Muda. Si oknum Jaksa Agung Muda (JAM) tersebut inisialnya ME. Kasus pembobolan BRI th 2004 sejumlah Rp 180 miliar. Tapi si JAM menyita lebih dari Rp 500 miliar justru disedot semua rekening-rekening tersangka yang diluar dari aliran dana pembobolan."