Masa Karantina Berakhir, 365 Santri Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengumumkan adanya tambahan 365 santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung yang sembuh dari virus Corona (Covid-19) dalam sehari per Minggu 13 September 2020.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengumumkan adanya tambahan 365 santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung yang sembuh dari virus Corona (Covid-19) dalam sehari per Minggu 13 September 2020.
Angka sembuh tersebut terbilang paling tinggi seiring berakhirnya masa karantina 14 hari klaster Ponpes Blokagung yang berakhir pada Sabtu 12 September.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Adanya tambahan pasien sembuh sebanyak 365 orang, sehingga total kasus sembuh di Banyuwangi menjadi 656. Semua pasien yang sembuh hari ini dari klaster pondok pesantren. Ini seiring dengan masa karantina yang telah usai per tadi malam. Sehingga semua santri yang tidak bergejala lagi sudah dinyatakan sembuh," ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono, Minggu malam (13/9).
Rio juga menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banyuwangi ada tambahan 13 orang positif, sehingga total kasus di Banyuwangi menjadi 1025. Dari situ pihaknya terus mengingatkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kami terus mengingatkan warga masih tingginya potensi penyebaran virus corona di sekitar kita. Selama tiga minggu terakhir penambahan kasus baru terus terjadi dari transmisi lokal. Ini artinya membutuhkan disiplin yang lebih tinggi dari semua pihak," ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan WFH di lingkup kantor pemerintahan Pemkab. Anas meminta agar setiap rapat atau pertemuan kantor dilakukan outdoor, di ruangan terbuka atau ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang lancar.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga kembali melakukan pembatasan jam operasional pertokoan untuk menekan laju penyebaran virus corona, seperti yang pernah dilakukan pada saat masa awal pandemi. Pembatasan juga dilakukan pada kegiatan warga yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti pernikahan dan sunatan.
Selain itu, secara khusus Anas juga meminta masyarakat untuk lebih perhatian pada warga yang usia lanjut maupun warga yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, ginjal, dan hipertensi. Infeksi virus corona akan meningkatkan resiko bagi orang yang sebelumnya memiliki komorbid (penyakit penyerta).
Setelah masa karantina klaster Covid-19 Ponpes Darussalam Blokagung berakhir, pihaknya masih melakukan penelusuran santri apakah masih ada yang menunjukkan gejala akan menambah masa karantina.
"Dengan berakhirnya masa karantina malam ini, semua santri besok akan dinyatakan sembuh. Kecuali yang masih menunjukkan gejala, akan kita tambah karantinanya lima hari ke depan," kata Rio.
(mdk/hhw)