Masih ada 'Djoko Susilo' lain di korps Bhayangkara?
Lokasi harta 'karun' jenderal polisi bintang dua itu berada dari Jakarta hingga pulau dewata Bali.
Satu demi satu aset kekayaan milik mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mulai dari belasan rumah, tanah, apartemen, SPBU, mobil mewah, hingga bus pariwisata.
Menurut KPK, harta tersangka kasus dugaan korupsi simulator SIM itu yang telah disita sementara ini ditaksir mencapai Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar, dari jumlah keseluruhan yang diduga mencapai Rp 100 miliar lebih.
Lokasi harta 'karun' jenderal polisi bintang dua itu berada dari Jakarta hingga pulau dewata Bali. Belakangan, KPK kembali menemukan aset milik Irjen Djoko di Subang Jawa Barat.
Saat ini, aset dalam bentuk dua vila mewah dan tanah di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak dan Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Subang, Jawa Barat, itu telah disita KPK. Menurut KPK luas tanah tersebut mencapai 60 Hektare.
"Sudah kita sita hari ini dan sudah kita pasang plang sitaan KPK," jelas Johan Budi di Gedung KPK, Senin (18/3).
Berdasarkan keterangan salah seorang warga sekitar, Suhendi (30), lahan milik Irjen Djoko Susilo itu berada di empat perbatasan desa dan dua perbatasan kecamatan. Bahkan, luasnya hampir satu kecamatan.
"Ada Desa Kumpay, Desa Banjaran, Desa Tambakan, Desa Cijambe, sedangkan kecamatan ada di perbatasan kecamatan Jalan Cagak dan kecamatan Jalan Cijambe. Kalau dihitung-hitung hampir satu kecamatan," katanya kepada merdeka.com, di lokasi, Rabu (20/3).
Pantauan merdeka.com, salah satu sudut di lahan itu dijadikan semacam kebun binatang. Di situ ada kandang kuda, kandang sapi, burung, juga kolam dan juga terdapat empat ekor rusa.
Sementara, dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilaporkan kepada KPK pada 20 Juli 2010 lalu, Irjen Djoko Susilo tak mencantumkan harta 'karun' yang dimilikinya itu. Irjen Djoko hanya melaporkan harta yang dimilikinya berjumlah Rp 5.623.411.116.
Siapa yang tak takjub melihat deretan harta Irjen Djoko Susilo itu. Jumlahnya yang fantastis membuat publik bertanya dari mana asal muasal Irjen Djoko memperoleh harta tersebut.
Sebab, jika hanya mengandalkan gaji sebagai polisi, rasanya mustahil Irjen Djoko mampu memiliki harta yang ditaksir hingga Rp 100 miliar lebih itu.
Yang jelas, kasus Irjen Djoko tentu semakin menambah buruk citra Polri di mata masyarakat yang kian kritis terhadap para petinggi di negeri ini. Apalagi, dulu sempat muncul isu 'Rekening Gendut' sejumlah perwira tinggi Polri.
Lantas yang menjadi pertanyaan adalah benarkah hanya Irjen Djoko Susilo yang memiliki jumlah harta fantastis di Polri? Masih adakah 'Djoko Susilo' lain di korps Bhayangkara?
Anggota badan pekerja Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yunto menduga masih ada jenderal-jenderal lain yang tidak jujur melaporkan harta kekayaannya ke KPK.
"Patut diduga tidak hanya Djoko yang tidak jujur melaporkan harta kekayaannya di KPK. Masih ada beberapa jenderal. Makanya ada isu rekening gendut jenderal Polri," katanya kepada merdeka.com, Rabu (20/3).
Menurutnya, KPK pasti telah memiliki data soal dugaan kepemilikan harta dalam jumlah fantastis yang dimiliki jenderal-jenderal di tubuh Polri. Karenanya, kasus Irjen Djoko Susilo itu, dinilainya, baru awalan dari KPK.
"Saya pikir kasus Djoko ini awalan," katanya.
Dia menilai, KPK seharusnya menjerat Irjen Djoko Susilo dengan pasal berlapis. Sebab, selain diduga terlibat kasus korupsi dan pencucian uang, jenderal polisi bintang dua itu juga diduga telah melakukan penipuan dengan melaporkan jumlah harta palsu dalam LHKPN.
"Djoko harusnya dijerat pasal berlapis karena kasus korupsi, pencucian uang, penipuan, pemalsuan dan pelanggaran etik," katanya.
Baca juga:
KPK ngaku incar harta Irjen Djoko di luar negeri
Kapolri akui banyak Jenderal polisi kaya raya
Istri Irjen Djoko, Mahdiana dan tas Prada warna hitam
Ini jawaban Polri soal desakan pengusutan harta para jenderal
-
Apa yang diubah oleh Korlantas Polri terkait ujian praktik SIM? Korlantas Polri resmi mengubah sirkuit untuk ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM).
-
Bagaimana Prabowo Subianto memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat? Prabowo memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 1974 sebagai seorang Letnan Dua setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Bagaimana Dapoer Sukowati memulai usahanya? Diungkap owner Dapoer Sukowati, Partini, mulanya ia tak berniat membuka kedai makan dan hanya iseng menjual menu melalui sistem open pre order.
-
Kenapa Polres Cianjur membuat pelatihan Ujian SIM C? Dibukanya bimbingan ini agar para pemohon mengetahui kondisi jalur lintasan yang baru ditetapkan polri sehingga memperbesar kesempatan untuk lulus.
-
Kapan Joko Kendil memulai pengembaraannya? Joko Kendil mengaku berasal dari Lor Kadilangu. Dia mengatakan sudah pergi mengembara keliling dunia sejak usia 19 tahun.