Masih ingin kerja di Dolly, PSK kembalikan uang kompensasi
12 PSK dan Mucikari sudah mengembalikan uang kompensasi. Dipastikan, jumlahnya akan bertambah.
Sekitar 12 pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari di Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, berbondong-bondong mengembalikan uang kompensasi yang sudah diambil mereka dari Koramil 0832/01, Sawahan, Rabu (25/6). Sementara saat ini, PSK dan mucikari yang sudah mengambil uang kompensasinya, ada sekitar 350 orang lebih.
Namun, jumlah itu kembali berkurang, karena 12 orang di antaranya berinisiatif mengembalikan uang kompensasi Rp 5.050.000 untuk masing-masing PSK dan Rp 5 juta untuk masing-masing mucikari.
Alasannya, mereka masih ingin bekerja sebagai pelayan seks di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, yang ternyata masih menggeliat pasca-deklarasi penutupan yang dilakukan Pemkot Surabaya pada 18 Juni lalu di Islamic Center.
Salah satu PSK yang mengembalikan uang kompensasi itu adalah Lina. PSK Gang Dolly asal Malang ini mengaku, keinginannya untuk mengembalikan uang tersebut, murni atas keinginannya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain.
Dia juga mengaku, saat itu dia mengambil uang kompensasi bersama rekan-rekannya yang lain, karena khawatir kalau Gang Dolly dan Jarak, sudah benar-benar ditutup. Namun, kenyataannya hingga hari ini masih buka. Dolly dan Jarak mulai libur bulan puasa pada tanggal 26 Juni. Setelah lebaran, wisma kembali buka.
"Kemarin-kemarin, katanya kalau uang kompensasi tidak diambil, uangnya hangus. Jadi saya ikut ambil. Sedangkan wisma sudah tidak boleh buka, tapi nyatanya masih buka semua. Cuma libur pas bulan puasa dan setelah lebaran dibuka lagi. Ya, mending saya kerja lagi di sini dan mengembalikan uangnya," papar Lina saat berada di Kantor Koramil Sawahan.
Di tempat yang sama, rekan Lina sesama PSK Suyati, yang tinggal di wisma yang berada di lokalisasi Jarak juga mengatakan, sengaja ingin mengembalikan uang kompensasinya yang sudah diambilnya dua hari lalu. Hal ini karena masih ingin melayani para pria hidung belang yang butuh jasa cintanya semalam.
"Kemarin banyak yang ambil. Ya saya ikut-ikutan ambil, takut nggak kebagian kalau wisma ditutup semua. Nyatanya masih buka. Saya kan masih betah cari uang di sini. Ingin cari uang lebih banyak untuk anak saya. Kalau uang segitu mana cukup," ucapnya.
Suyati mengaku, kalau dirinya saat ini menanggung beban hidup orang tua dan anaknya yang masih kecil di desa. "Jika membuka usaha sendiri, tentu saja uang Rp 5 juta tidak akan cukup. Terus bagaimana untuk mencukupi hidup sehari-hari dan menanggung hidup orang tua dan anak saya," keluh dia.
Sementara di tempat terpisah, salah satu pemilik wisma Gang Dolly yang berada di Posko Front Pekerja Lokalisasi (FPL) yang berada di Jalan Jarak, Heriadi mengungkap, jumlah PSK dan mucikari yang akan mengembalikan uang kompensasi akan lebih banyak lagi.
"Kalau sekarang cuma 12 orang, besok pasti akan lebih banyak yang ikut mengembalikan uangnya. Terlebih lagi, besok kan hari terakhir pengambilan uang kompensasi," tandas dia.