Massa aksi di Makassar tak terpengaruh kabar penangkapan aktivis
"Kami tidak ada hubungannya dengan mereka (aktifis). Kami akan tetap fokus pada kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok," kata Muchtar.
Geliat unjuk rasa 2 Desember, Jumat hari ini di Makassar mulai terlihat. Di halaman Masjid Al Markaz Al Islami di Jalan Masjid Raya juga telah berjubel pengunjuk rasa dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel. Mereka berbaris untuk mendengar pengarahan dari Ketua FUIB Sulsel, Muchtar Daeng Lau.
Kata Muchtar Daeng Lau, di tengah aksinya mereka melibatkan pemuda-pemuda dari beberapa ormas yang bergabung dalam aksi ini yang bertindak selaku pengamanan internal. Diantaranya, Pemuda Hidayatullah, Pemuda Komite Perjuangan Penegakan Islam dan Perisai Badar dari Wahda Islamiyah.
Ratusan pemuda ini yang akan mengawasi dengan ketat aksi yang akan berlangsung mulai dari Masjid Al Markaz Al Islami sebagai titik kumpul hingga ke Lapangan Karebosi.
"Pemuda-pemuda kita ini yang akan bergerak memantau jangan sampai ada penyusup yang mau memboncengi aksi kami hari ini apalagi jika dikaitkan dengan kondisi Jakarta yang memanas hari ini dengan adanya isu penangkapan sejumlah aktivis," kata Muchtar Daeng Lau.
Kata Muchtar Daeng Lau, pihaknya tidak akan terpengaruh dengan merebaknya isu penangkapan sejumlah aktivis itu. "Kami tidak ada hubungannya dengan mereka (aktivis). Kami akan tetap fokus pada kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok, jangan sampai tenggelam terseret arus isu lain," ujar Muchtar Daeng Lau.
Sementara di bawah Fly Over Jalan Urip Sumoharjo, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhamammadiyah Makassar. Dikawal aparat kepolisian, mereka bergantian orasi.
Seperti diserukan Dharmawangsa, salah seorang dari orator aksi itu bahwa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta non aktif harus segera ditahan menyusul penetapannya sebagai tersangka di kasus dugaan penistaan agama.
"Penegak hukum harus profesional jangan terpengaruh intervensi dari manapun," kata Dharmawangsa.