Melihat Aktivitas Pasar di Desa Penghasil Kopi Wonogiri, Dulu Ramai Kini Sepi
Dulu Pasar Dondong merupakan pasar yang ramai, tapi justru sekarang kondisinya berubah
Dulu Pasar Dondong merupakan pasar yang ramai, tapi justru sekarang kondisinya berubah
Melihat Aktivitas Pasar di Desa Penghasil Kopi Wonogiri, Dulu Ramai Kini Sepi
Desa Brenggolo merupakan desa yang berada di atas pegunungan kapur selatan, tepatnya di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.
Desa ini dikenal sebagai desa penghasil kopi. Jenis kopi yang dihasilkan di Desa Brenggolo adalah jenis kopi robusta.
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Kapan Pasar Pakelan sepi? Sudah Sepi Walau Masih Pagi Saat Jejak Richard tiba di Pasar Pakelan, suasana desa sangat sepi.
-
Bagaimana suasana di Pasar Tawangmangu? Suasana di Pasar Tawangmangu sangat ramai dan seringkali dipadati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Kapan Pasar Mendenrejo ramai? Hari pasaran di sana adalah setiap penanggalan Jawa Pon dan Kliwon.
-
Mengapa Desa Wonorejo hilang? Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Lokasinya cukup terpencil karena berada di atas pegunungan. Selain itu, untuk menuju ke sana, pengendara harus melewati jalan yang sempit sekaligus berliku dan penuh tanjakan. Walaupun begitu, jalan menuju ke sana sudah halus beraspal.
Anehnya akses jalan yang sudah bagus tak membuat pasar di sana menjadi ramai. Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, Pasar Dondong sebagai pasar tradisional warga Desa Brenggolo kondisinya makin memprihatinkan.
Berada di kawasan pegunungan, udara di Desa Bronggolo ini lumayan dingin. Nama pasar tradisional terbesar di Desa Brenggolo adalah Pasar Dondong.
Ketika kanal YouTube Jejak Richard mengunjungi pasar itu, kondisi pasar itu lagi sepi pengunjung.
Ternyata kondisi pasar itu memang selalu sepi terlepas apakah hari itu sedang hari pasaran atau tidak.
Warga sekitar mengatakan, dahulu Pasar Dondong sempat ramai pengunjung.
Bahkan baik penjual maupun pembeli selalu memadati jalanan untuk melakukan transaksi jual beli.
Namun kondisi sekarang justru jadi sangat sepi. Tak ada yang tahu kenapa kondisi ini bisa terjadi.
Karena sepi, pedagang yang memilih bertahan untuk berjualan di pasar itu makin sedikit. Rata-rata dari mereka yang bertahan adalah para pedagang lama yang sudah banyak makan asam garam di dunia perpasaran.
Ibu Martini, salah satu pemilik warung makan di area Pasar Dondong mengatakan, kondisi pasar itu memang selalu sepi. Para penjualnya hanya berdagang di pinggir jalan.
“Ini paling sebentar lagi mau bubar. Dulu waktu masih banyak cengkeh rame pol. Tapi sekarang cengkeh pada mati jadi sepi,” kata Ibu Martini dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
“Sekarang adanya cuma pedagang, pembelinya hanya sedikit,” timpal Ibu Martini.
Para pedagang itu kebanyakan pindah berjualan ke Pasar Slogohimo. Pasar itu ramai karena letaknya yang strategis di pinggir jalan nasional Ponorogo-Wonogiri. Jarak Pasar Dondong ke Pasar Slogohimo hanya sekitar 12 km.
Salah satu pedagang lama yang tetap memilih berjualan di Pasar Dondong adalah Ibu Sumarni. Di pasar itu ia sudah berjualan kuliner pecel puli selama puluhan tahun.
“Pasarnya memang lagi sepi, soalnya sekarang lagi musim paceklik. Kalau musim cengkeh rame,” kata Ibu Sumarni dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.