Ini cara dokter bedah ubah kelamin dari pria jadi wanita
"Dari bentuk dan rasa enggak ada bedanya. Aku juga bisa 'basah' saat berhubungan."
Operasi ganti kelamin masih menjadi hal tabu di telinga masyarakat saat ini. Meski begitu, masih banyak orang yang mengambil langkah ini demi meraih rasa nyaman dalam diri mereka.
Solena Chaniago, transgender yang terlahir sebagai pria ini menceritakan bagaimana dokter mengubah kelaminnya menjadi kelamin wanita. Pengubahan jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan umumnya hanya berkisar memotong penis dan testis, yang kemudian dibuatkan lubang mirip vagina.
"Karena untuk mengubah alat kelamin aku jadi wanita, testis aku harus dipotong. Jadi aku enggak bisa memproduksi sperma lagi," kata Solena disela-sela kegiatannya di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Selasa (28/7).
Dalam ilmu kedokteran, operasi pengubahan kelamin diawali dengan memasang kateter (selang) pada uretra. Hal ini dilakukan agar air seni bisa keluar dengan aman dan tidak mengganggu jalannya operasi.
Setelah itu, kulit penis dan skrotum dikupas untuk mempermudah memisahkan saraf penis yang berguna sebagai saraf perangsang pada vagina. Namun, jaringan erektil sebagai rongga pembuluh darah yang akan mengembang jika ada rangsangan harus dipotong.
Badan penis sendiri dibentuk dari tiga massa jaringan erektil silindris, yaitu dua korpus kavernosum ventral yang berada di sekitar uretra. Rongga-rongga dalam jaringan ini banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Selain memendekkan jaringan erektil, maka saluran uretra juga harus dipendekkan. Setelah proses pemisahan selesai, maka dokter akan membuat rongga vagina lalu dilanjutkan dengan memasukkan sisa-sisa penis dan jaringan ke dalam tubuh.
Hal terakhir yang dilakukan untuk membuat vagina buatan adalah dengan membentuk labia (bibir vagina) dan klitoris. Solena menyebutkan, secara kasat mata vagina buatan dengan vagina asli akan sulit dibedakan.
"Dari bentuk dan rasa enggak ada bedanya. Aku juga bisa 'basah' saat berhubungan dan itu timbul dari kelenjar prostat. Itu yang perempuan enggak punya. Dan pastinya aku enggak memproduksi hormon esterogen dan enggak punya rahim juga," tandasnya.