Megawati ungkap alasan ikut meresmikan proyek bendungan pemerintah
Megawati ikut menandatangani prasasti pengisian awal waduk Titab-Ularan.
Bendungan Titab Ularan, mega proyek yang dibangun sejak Tahun 2011 hingga Tahun 2014 hari ini akhirnya diresmikan. Bendungan yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan PT Brantas Abibraya, serta menghabiskan anggaran APBN Rp 486 miliar, secara resmi mulai diisi air awal (impounding), Minggu (13/12).
Selain diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM RI, A.A. Puspayoga dan Agus Suradnyana selaku Bupati Buleleng, hadir juga di lokasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan itu juga, Megawati ikut menandatangani prasasti pengisian awal waduk Titab-Ularan. Dalam sambutannya, Megawati mengungkapkan alasan kehadirannya.
"Kalau dibilang saya sebagai pemerhati lingkungan, ya. Awalnya saya ke sini ikut Pak Basuki (Menteri PU dan Perumahan Rakyat) untuk melihat pengisian air di bendungan ini, ingin tahu kondisi bendungannya seperti apa. Tapi, ternyata ada seremoninya," kata Megawati saat memberikan sambutannya, Minggu (12/12).
Bendungan Titab Ularan nantinya untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter per detik di 3 kecamatan yaitu Seririt, Banjar dan Busungbiu di Kabupaten Buleleng. Selanjutnya, menambah cadangan energi listrik sebesar 2 x 0,75 MW untuk Kecamatan Busungbiu serta sebagai daerah konservasi air dan pariwisata.
Bendungan Titab Ularan juga menjadi terbesar di antara enam bendungan di Bali, seperti Palasari, Grogak, Telaga Tunjung, Benel, dan Muara. Kapasitas tampung bendungan Titab Ularan sebesar 12 juta per kubik.
Direncanakan ada 2 Waduk lagi yang dapat dibangun Di Provinsi Bali yakni bendungan Telaga Waja di Karangasem, dan Waduk Sidan di Badung. Meski begitu, pihaknya bakal fokus menyelesaikan Bendungan Titab-Ularan terlebih dahulu.