Melawan saat dibekuk, anggota Santoso ditembak mati Satgas Tinombala
"Saat ditanya dia jawab dengan ayunan parang."
Tim satgas operasi Tinombala menembak mati seorang anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Minggu (24/4). Anak buah Santoso ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap.
"Hari minggu di wilayah Poso, satgas Tinombala telah melakukan penegakan hukum terhadap anggota Santoso, akibat penegakan hukum itu satu orang tewas," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto di gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/4).
Agus mengungkapkan penembakan berawal saat anggota tim satgas operasi Tinombala mendapati lima orang di area persembunyian Santoso.
Melihat kelimanya, lanjut Agus, salah satu anggota tim satgas pun lantas melaporkan hal tersebut kepada seniornya. Tak menunggu waktu lama, tim satgas bergerak menemui lima orang tersebut.
Namun, saat diinterogasi, bukan menjawab, salah satu dari lima orang itu justru mengayunkan parang kepada tim satgas.
"Saat ditanya dia jawab dengan ayunan parang, akhirnya yang bersangkutan kita lumpuhkan dan meninggal dunia," ujar dia.
Dari tangan kelima orang itu, tim satgas mengamankan senjata tajam dan bom molotov. "Barang bukti satu buah bom molotov, parang, dan satu tas ransel," terangnya.
Saat ini, jenazah pun sudah dibawa tim satgas ke Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi. "Saat ini jenazah sudah dibawa ke RS Polri. Sedang dikakukan identifikasi," pungkas Agus.