Menanti Tenun Baduy di kancah internasional
Menanti Tenun Baduy di kancah internasional. Tenun Baduy memiliki corak didominasi warna hitam dan biru sebagai makna filosofi kecintaan terhadap alam yang harus dilestarikan dan tidak dirusak yang bisa menyebabkan bencana alam. Proses pembuatan dilakukan manual dan memakan waktu 2 hari. Harganya Rp 150-300 ribu.
Kain tenun suku Baduy kini tak bisa dipandang sebelah mata. Tenun Baduy diyakin bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat setempat.
"Kami terus mendorong pelaku UKM perajin tenun Baduy berkembang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Babay Imroni. Demikian dikutip dari Antara, Senin (26/9).
Saat ini, tengah dilakukan pembinaan, pelatihan hingga magang ke luar daerah terhadap perajin tenun Baduy guna meningkatkan mutu dan kualitas. Kini terdapat lebih kurang 420 unit usaha tenun baduy. UKM ini memberikan dampak positif bagi penduduk sebanyak 10.600 jiwa warga Baduy.
Dia berharap, UKM kerajinan tenun Baduy saat ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat juga penyerapan tenaga kerja lokal. Apalagi, perkembangan usaha kain tenun Baduy mengalami kemajuan pesat.
"Kami yakin produk kerajinan tenun Baduy bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," ujarnya.
Dijelaskannya, tenun Baduy memiliki kekhasan yang berbeda dengan kain tenun di Tanah Air. Seperti coraknya, didominasi warna hitam dan biru sebagai makna filosofi kecintaan terhadap alam yang harus dilestarikan dan tidak dirusak yang bisa menyebabkan bencana alam. Karena itu, produksi tenun Baduy sangat kental memiliki kecintaan terhadap alam tersebut.
Selain itu, produksi kain tenun Baduy dikerjakan menggunakan peralatan manual tanpa mesin. Biasanya, mereka mengerjakan satu potong kain tenun Baduy berukuran 2x3 meter persegi mencapai dua hari.
"Kami mendorong semua pelaku UKM kerajinan tenun Baduy dikelola oleh lembaga koperasi agar usaha mereka terus berkembang hingga memberikan ekonomi masyarakat adat menjadi lebih kuat," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan saat ini kain tenun Baduy mulai dilirik oleh beberapa desainer dari Jakarta untuk dijadikan busana model. Bahkan di antaranya sudah diperagakan dan mendapat respon positif dari kalangan masyarakat.
Saat ini, harga kain tenun Baduy di tingkat perajin mulai Rp 150.000 sampai Rp300.000 per potong dan tergantung ukuran.
"Kami optimistis kain tenun Baduy bisa mendunia jika terus dioptimalkan promosi oleh pemerintah daerah sebagai ikon destinasi wisata di Lebak," katanya.
Sementara itu, sejumlah perajin kain tenun Baduy di kawasan masyarakat ulayat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan mereka kini terus memproduksi karena banyaknya permintaan dari luar daerah.
Bahkan, mereka merasa kewalahan setelah dipasarkan melalui penggunaan teknologi internet. Menurut salah satu pengrajin, banyak pesanan datang dari Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi.
"Kami hari ini sudah mengirimkan kain tenun sebanyak 15 potong ke luar daerah melalui pengiriman paket," kata Neng (45) seorang perajin tenun Baduy warga Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak.
Baca juga:
Uniknya pernikahan dan khitanan suku Baduy, cuma boleh Juni-Agustus
Warga Baduy punya klub sepak bola, siap merumput di liga nasional
Abaikan kebersihan, belasan warga Baduy Dalam terkena penyakit kulit
Ritual Seba Baduy tahun ini diikuti 1.839 warga Baduy
Tenun Baduy ramai diminati wisatawan dalam & luar negeri
Selama perayaan kawalu wisatawan dilarang masuk kampung Baduy
Di desa ini kamu bisa mandi telanjang di sungai tak usah takut diintip
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Dimana biasanya lokasi pemakaman Suku Baduy? Proses pemakaman akan diawali dengan jenazah yang dimandikan dan dibersihkan, setelahnya orang yang meninggal itu akan dibalut kain kafan, dan diberi kapas di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah juga akan didoakan menurut kebiasaan dan kepercayaan setempat, lalu dimakamkan dengan menghadap ke selatan. “Kepalanya mengarah ke barat, kakinya ke timur, dan menghadap ke selatan. Pemakamannya sendiri biasanya ada di sebelah barat kampung,” terang ayah Mursid.
-
Kenapa warga Baduy rela jalan kaki jauh ke Jakarta untuk jualan madu? Warga Baduy punya alasan mengapa rela jalan ratusan kilometer tanpa alas kaki untuk jualan madu. Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Apa yang menjadi produk unggulan dari Tabulampot Indonesia milik Agus Joko Susilo? Salah satu produk unggul di perkebunan milik Agus adalah alpukat kelud.
-
Kapan Wajik Baduy dibuat? “Wajik ini biasanya dibuat pas ada acara selamatan warga Baduy,” kata warga Ciboleger Baduy, Asep di kanal Youtubenya Asep Lembur Baduy, dikutip Merdeka.com, Kamis (29/8).
-
Produk kerajinan apa yang dihasilkan oleh Ibu Sujiati? Berbekal skill menjahit di pabrik, Ibu Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dan penjahitan sepatu dengan standar brand yang dijual di mall. Ia memulai usaha produksi kerajinan kulit berupa produksi sandal dan sepatu bersama temannya pada tahun 2019.