Mendikbud akan lacak video siswa sebut 2019 ganti presiden
Kemendikbud, kata Muhadjir, akan memantau secara ketat lingkungan sekolah guna mencegah kejadian serupa terulang. Ia kembali menegaskan lembaga pendidikan dilarang dijadikan tempat berpolitik praktis.
Sebuah video merekam sejumlah anak berseragam mirip Pramuka. Dalam video itu, mereka meneriakkan 2019 ganti presiden.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan mendalami siapa anak-anak dalam video itu. Mendikbud bersama-sama dengan Kemenpora dan Kwarnas Pramuka untuk mencari tahu siapa dan motif dari para siswa menyebut 2019 ganti presiden.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
"Kami sedang lacak. Kami usut sekarang ada di mana itu kejadiannya," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/10).
Muhadjir menegaskan aksi yang dilakukan para siswa tersebut sangat tidak dibenarkan. Ia pun mengancam akan memberi sanksi tegas apabila ada oknum guru yang sengaja mendoktrin para siswanya agar mendukung pasangan calon tertentu.
"Teguran keras, yang paling berat ya dikeluarkan. Karena itu adalah wilayah pendidikan. Siswa tidak boleh diberi indoktrinasi-indoktrinasi yang belum waktunya, yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sebagai seorang siswa," terang Muhadjir.
Kemendikbud, kata Muhadjir, akan memantau secara ketat lingkungan sekolah guna mencegah kejadian serupa terulang. Ia kembali menegaskan lembaga pendidikan dilarang dijadikan tempat berpolitik praktis.
"Kami terus melakukan pemantauan, secara ketat. Tapi masalahnya adalah kejadiannya itu kemungkinan besar di luar sekolah. Menurut aturan yang tidak boleh itu kan di lembaga pendidikan," ucap Muhadjir.
Sebelumnya, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia, Budi Waseso, memastikan anak-anak terekam dalam video itu bukan dari pihak Pramuka Indonesia. Salah satu yang paling identik memastikan anak-anak itu bukan anggota Pramuka, terlihat pada seragam yang mereka kenakan. Meski mirip di seragam tidak ada lambang-lambang kemahiran seperti seragam pada umumnya.
"Saya perlu menyikapi ini karena Pramuka tidak berpolitik. Dan Pramuka bukan kekuatan politik atau partai ya. Supaya paham. Jangan sampai nanti Pramuka diseret-seret soal kepentingan-kepentingan yang sebenarnya bukan pramuka," kata Waseso.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Budi Waseso tanggapi video kampanye Pilpres 2019 pakai atribut Pramuka
Moeldoko duga video anak-anak sebut 2019 ganti presiden ada yang kondisikan
Menpora duga ada motif politik di balik aksi pramuka sebut 2019 ganti Presiden
Polri tegaskan pembubaran aksi #2019GantiPresiden sesuai UU
Sambil main gitar, Sandiaga nyanyi lagu #2019GantiPresiden
Bubarkan aksi #2019GantiPresiden, Polisi amankan mobil komando