Mendikbud harap teknologi bisa selesaikan masalah pendidikan
"Jadi saya ingin kita menyelesaikan masalah pendidikan dengan teknologi, bukan menerapkan teknologi di pendidikan."
Perkembangan teknologi di Indonesia telah memberikan pengaruh di beberapa aspek kehidupan bermasyarakat. Segala kemudahan dari teknologi kerap dijadikan solusi bagi pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Mendikbud Anies Baswedan berencana untuk menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun penerapan teknologi itu sendiri tidak menggantikan kepentingan pendidikan di Indonesia.
"Kami menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jangan menggunakan teknologi untuk mengerjakan hal yang sama. Misalnya, papan tulis dari kapur menjadi smart board, harganya mahal sekali, tapi cara ngajarnya masih sama, bahan ajarnya masih sama," kata Anies dalam acara Indosat IDByte 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (2/10).
Dia menambahkan, pendidikan harus tetap menjadi tujuan utama dalam penyelesaian masalah. Sedangkan teknologi hanya sebagai cara untuk diterapkan dalam masalah pendidikan sehingga fokus pemerintah tidak terletak pada teknologi, melainkan pendidikan itu sendiri.
"Jadi saya ingin kita menyelesaikan masalah pendidikan dengan teknologi, bukan menerapkan teknologi di pendidikan, karena nanti kita fokus di teknologinya, bukan pendidikannya," imbuh Anies.
Selain itu, Anies juga menerapkan strategi penguatan pelaku pendidikan guna memberi kesempatan untuk mengakses bahan pelajaran. Dalam hal ini, kata Anies, peran guru akan berubah dari instruktur menjadi fasilitator, sehingga guru bisa menyiapkan bahan yang dicari oleh para murid.
"Jadi yang kedua adalah penguatan aktor gurunya ditingkatkan, kualitasnya kepala sekolahnya juga siswa dan orang tua. Ketiga, membangun ekosistem pendidikan, ekosistem pendidikan itu artinya adalah satu unit yang berinteraksi,antara orang tua, ada interaksi dengan guru, sekolah. Wali kelas dengan orang tua, siswa dengan guru, kepala sekolah dengan orang tua," jelasnya.
Dengan menggunakan teknologi, ujar dia, seluruh bentuk interaksi bisa dipermudah. Bahkan, Anies sendiri berencana untuk membangun komunitas dari ekosistem pendidikan yang juga turut dipermudah oleh teknologi.
Baca juga:
Menteri Anies: Tayangan perceraian dianggap keren akan berbahaya
Kemendikbud sediakan 1331 buku elektronik gratis buat anak sekolah
Menteri Anies janji tuntaskan kasus siswa SMP tewas di Bekasi
Sidak di Tangerang, Anies Baswedan temukan pelanggaran saat MOS
Ini alasan Menteri Anies canangkan penanaman budi pekerti di sekolah
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.