Mendikbud jamin penyaluran KIP buat anak yatim tak berkendala
Mendikbud jamin penyaluran KIP buat anak yatim tak berkendala. Mendikbud mengatakan, sebanyak 44.507 anak yatim piatu dipastikan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Pekalongan Jawa Tengah, Minggu (8/1). Selain untuk menyambut kehadiran Presiden di Masjid Djunaid, Mendikbud juga menyempatkan berkunjung ke SMKN 3 Pekalongan untuk menyaksikan pencairan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diterima siswa yang berhak.
Selain Mendikbud, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga turut menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera selain juga KIP.
Mendikbud mengatakan, sebanyak 44.507 anak yatim piatu dipastikan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun ini.
"Ini amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat mewujudkan salah satu target program kerja di era pemerintahannya pada tahun 2017 dengan memperluas penerima manfaat Program Indonesia Pintar kepada anak yatim di seluruh penjuru tanah air," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Sejauh ini, kata Muhadjir, tidak ada kendala dalam mendistribusikan KIP ke panti asuhan karena pihaknya telah memiliki data akurat yatim piatu. Distribusi KIP ini akan dilakukan melalui panti asuan seluruh Indonesia.
"Kemendikbud yakin tidak ada masalah besar yang dihadapi pemerintah dalam mendistribusikan KIP untuk anak yatim ini, mengingat nama dan alamat sudah tertera di setiap panti asuhan," tegasnya.
Pemberian KIP pada anak yatim juga disebut Muhadjir sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan ekonomi. Keputusan ini diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet di Istana Bogor pekan lalu. Mendikbud berharap, dukungan masyarakat untuk dapat mendukung program ini.
"Dalam hal ini Kemendikbud mengharapkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat agar upaya mulia ini dapat diwijudkan sehingga putra-putri bangsa kita semua tanpa kecuali dapat mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang kualitasnya terus-menerus kita tingkatkan," tuturnya.