Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak, Upaya Percepat Mutu Pendidikan
Dia menjelaskan sekolah penggerak menjadi harapan di masa depan agar sekolah-sekolah yang belum mengalami peningkatan mutu, berkonsultasi atau bahkan mendapat pendampingan dari sekolah yang telah bergabung dalam program sekolah penggerak.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan program sekolah penggerak. Program ini didesain sebagai katalis perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.
"Jadi, program sekolah penggerak ini akan mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah," ujar Nadiem, Senin (1/2).
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
Dia menjelaskan sekolah penggerak menjadi harapan di masa depan agar sekolah-sekolah yang belum mengalami peningkatan mutu, berkonsultasi atau bahkan mendapat pendampingan dari sekolah yang telah bergabung dalam program sekolah penggerak.
Nadiem sengaja menekankan sekolah di daerah agar turut berpartisipasi program sekolah penggerak agar transformasi pendidikan dimulai dari luar perkotaan.
"Karena seperti kita tahu transformasi di semua daerah itu sangat penting adanya tempat-tempat berkonsultasi dan mendapatkan pembelajaran dengan budayanya masing-masing di dalam desanya masing-masing sehingga mereka lebih terinspirasi untuk melakukan perubahan," jelasnya.
"Jadi efek multiplier ini akan bisa mementor sekolah-sekolah di sekitarnya untuk meningkatkan kemampuan yang nanti akan diberikan sumber daya dan resource yang bisa membantu sekolah-sekolah di sekitarnya," imbuh Nadiem.
Mantan bos Gojek itu menilai dengan program ini sekolah-sekolah justru saling berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan secara bersama-sama, dibanding saling berkompetisi secara tidak seimbang.
Lagipula, imbuhnya, pendidikan kelas dunia adalah saling berkolaborasi untuk melakukan terobosan-terobosan dalam segala aspek.
"Yang sebenarnya membedakan sistem-sistem pendidikan paling maju di dunia adalah kemampuan berkolaborasi, kemampuan berinovasi antara sekolah, antara kepala sekolah jadi ini adalah fungsi dari program sekolah penggerak kita," ucapnya.
Baca juga:
Polemik SMKN 2 Padang, Mendikbud Buka Pengaduan Jika Ada Intoleransi di Sekolah
Polemik Wajib Jilbab di SMK 2 Padang, Mendikbud Minta Pemda Beri Sanksi Copot Jabatan
Bantuan Kuota Data Internet di 2020 Cetak Sejarah
Nadiem Sebut Hanya 15 Persen Anggaran Pendidikan Nasional Dikelola Kemendikbud
Mendikbud Sebut Baru 15 Persen Sekolah Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka