Mendikbud resmikan eks lokalisasi jadi kawasan pendidikan
Selain membangun PKMB, Bank Mandiri juga aktif mengadakan kegiatan bina masyarakat seperti pemberdayaan perempuan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ar Ridho, program Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di kampung bekas lokalisasi, Silir, Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Senin (2/6).
"Bekas lokalisasi Silir, saat ini sudah bertransformasi menjadi kawasan pendidikan dan perekonomian. Tidak hanya masalah sosial saja yang berubah, tetapi semua aspek berubah," ujarnya.
Menurut Nuh, Silir bisa diartikan dari kata 'see' atau melihat dan 'lire' dari bahasa Prancis yang berarti membaca. Jadi, lanjut Nuh, Silir merupakan kombinasi kemampuan melihat dan kemampuan membaca.
"Silir yang dulu dikenal sebagai lokalisasi saat ini telah berubah dengan melakukan transformasi yang memiliki masa depan," katanya.
Menurut Nuh, melalui PKBM, siswa tak hanya mendapatkan pendidikan, namun juga memperoleh keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Menteri berharap, daerah lain bisa belajar dari Solo untuk bisa melakukan transformasi bekas lokalisasi menjadi pusat pendidikan atau bisnis.
Sementara itu, menurut Direktur Bank Mandiri, Abdul Rachman, program Bina Lingkungan dari Bank Mandiri memang fokus kepada pendidikan dan lingkungan.
Bank Mandiri, kata Rachman, menyalurkan hibah dana sebesar Rp450 juta untuk PKBM Ar Ridho.
"Selain membangun PKMB, Bank Mandiri juga aktif mengadakan kegiatan bina masyarakat seperti pemberdayaan perempuan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pengajian, serta taman bacaan masyarakat," ucapnya.
Kampung Silir, dulunya merupakan kawasan lokalisasi di Kota Solo. Tetapi sejak tahun 2000 lokasi tersebut ditutup. Pasca ditutupnya lokalisasi, muncul masalah baru yakni pengangguran dan pendidikan. Atas dasar itu, kemudian dibangun PKBM Ar Ridho.