Mendulang Rupiah di Momen Kampanye Pemilu 2024
Perputaran uang di masa kampanye ternyata juga sampai ke pengusaha percetakan.
Perputaran uang di masa kampanye ternyata juga sampai ke pengusaha percetakan.
Mendulang Rupiah di Momen Kampanye Pemilu 2024
Memasuki masa kampanye Pemilu 2024, percetakan yang memproduksi alat peraga ikut kecipratan rezeki. Baik permintaan spanduk untuk perseorangan atau partai mulai mengerubungi sejumlah percetakan yang tersebar di Jabodetabek.
Seperti yang dialami oleh Rio Fadly Kusuma (27) seorang pengusaha percetakan Printing Society di Jl. Pinan Jaya Nomor 41, Ciputat, Tangerang Selatan.
Rio mengatakan, pihaknya mulai menerima antrean pesanan alat peraga kampanye dari tiga bulan lalu. Mulai dari umbul-umbul, stiker dan kaos para capres-cawapres atau caleg DPR RI dan DPRD Kota/Kabupaten.
"Khususnya cetak buku, umbul-umbul, stiker, baju kaos gitu buat capres-cawapres atau caleg kita nyediain semua," ujar Rio, pemilik Printing Society dan rekanan Printing Anak Negeri, saat ditemui merdeka.com di Ciputat (30/11).
Dia menerangkan, baju, stiker dan kartu nama menjadi alat peraga kampanye yang paling sering dipesan oleh para tim sukses (timses) masing-masing.
"Baju/kaos sablon itu paling banyak pesanannya, stiker dan kartu nama caleg juga," terangnya.
Adapun, pesanan pengerjaan baju atau kaos yang paling banyak dipesan oleh timses Prabowo-Gibran. Namun, Rio dan jajarannya tak sempat menggarap pesanan timses Prabowo-Gibran karena kuantitasnya yang banyak dan deadline pengambilan barang yang terlampau singkat.
Kala itu, timses Prabowo-Gibran memesan sablon baju kepadanya sejumlah 2,5 juta buah dengan total Rp2 miliar.
"Paling banyak orderannya itu dari timsesnya Prabowo-Gibran, paling banyak dia. T-shirt dia banyak mesen, umbul-umbul juga tapi sedikit, yang paling banyak kaos. Yang terbaru tuh kaos ya, karena mereka permintaannya banyak ya 2,5 juta pcs, dan deadlinenya juga mepet akhirnya kita enggak sempet ambil tuh," jelas Rio.
Saat ini, Rio usai mengerjakan proyek pemesanan baju yang dipesan dari timses Ganjar-Mahfud. Menurutnya, timses tersebut memesan baju yang tidak terlalu banyak kuantitasnya yakni 1000-2000 pcs dengan pendapatan Rp70 juta.
Per satu sablon baju, Rio mematok harga sebesar Rp35.000, dengan kualitas bahan hyget atau cotton combed.
"Kemaren juga abis garap orderannya Ganjar-Mahfud mereka pesen baju juga. Ganjar-Mahfud kita ambil karena permintaan 1000-2000 buah baju, itu totalnya Rp70 juta. 1 buah Rp35.000. Bahannya hyget atau combed bisa," tuturnya.
Lebih lanjut, terlepas dari timses capres-cawapres, caleg DPR RI dan DPRD Kota/Kabupaten lebih suka memesan stiker dan kartu nama dibanding baju.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai pemesan stiker caleg paling banyak di percetakannya, sejumlah 20.000 buah stiker. Diikuti, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Caleg paling banyak stiker, kartu nama bentuk stiker ada, kartu nama juga ada. Kita garap 20.000 buah per satu caleg. Paling banyak mesen yang itu caleg dari PDIP, banyak itu dia mesen langsung 20.000 buah stiker," bebernya
"Untuk cetak stiker aja, range satu partai tuh bisa Rp15 juta," celetuk Rio.
Kampanye Mulai Eksis, Omzet Naik Drastis
Efek dari Pemilu 2024, Rio membeberkan selama tiga bulan kebelakang menuju akhir tahun 2023 omzet percetakannya naik drastis. Bahkan kata dia, presentase kenaikannya mencapai 60-70 persen dari biasanya.
"Omzetnya, naik banget pasti. Tiga bulan menuju akhir tahun itu omzet kita naik banget, presentasenya sekitar 60-70 persen," papar Rio.
Biasanya, omzet ketika nonpemilu atau hari-hari biasanya Rio bisa meraup keuntungan Rp55 juta per bulan. Kali ini, bisnis percetakannya bisa mengantongi lebih dari Rp100 juta per bulan.
Untuk mekanisme pembayaran, percetakan milik Rio menerapkan sistem DP atau bayar di awal sebesar 80 persen untuk pesanan apapun. Selanjutnya, sisa 20 persen dibayarkan saat barang sudah sepenuhnya jadi.
"Kalo kita DP di angka 80 persen dulu di awal, supaya kita saving dulu buat produksi bahan dan buat pekerja. Nah 20 persen sisanya dibayar pas barang udah jadi semua," singkapnya.
Menurut Rio, prinsip dunia percetakan itu, jika konsumen pesan dengan kuantitas banyak, total harga pasti lebih murah. Namun, jika pesanannya sedikit harganya akan jauh lebih mahal.
Kendati demikian, Rio dan jajarannya mengucap syukur karena telah kecipratan berkah adanya ajang politik lima tahunan ini, kata Rio ini merupakan bentuk dukungan pula kepada pengusaha UMKM yang bergerak di bidang percetakan.
"Ya, kalau dari sisi percetakan dengan adanya Pemilu 2024 ini berkah ya buat kita karena order banyak, terutama dari caleg DPR/DPRD kadang ada aja bentuk turunannya ke UMKM juga," tutur Rio.