Menengok Kerajinan Tempat Buah dari Kerang di Denpasar Selatan
Seperti kerajinan tempat untuk buah dari bahan kerang sudah sejak tahun 2007 ditekuni oleh Muhammad Syafi'i Udin (32). Dia menghasilkan kerajinan dari kerang dibuat beraneka ragam mulai tempat buah, tempat saos dan tempat talam.
Kreativitas memang tak mengenal batas. Sesuatu yang semula tak ternilai kadang menjadi barang berharga ketika diolah menjadi sumber kreativitas.
Seperti kerajinan tempat untuk buah dari bahan kerang sudah sejak tahun 2007 ditekuni oleh Muhammad Syafi'i Udin (32). Pria asal ke Pulauan Ra'as, Desa Brakas, Madura Sumenep, Jawa Timur, ini mengatakan, kerajinan dari kerang dibuat beraneka ragam mulai tempat buah, tempat saos dan tempat talam.
-
Bisnis apa yang dijalankan Lesti dan Billar di bidang ekonomi kreatif? Salah satu bisnis utama Lesti & Rizky Billar adalah Leslar Entertainment, sebuah perusahaan di bidang ekonomi kreatif yang mengelola kanal YouTube yang sangat populer dengan jumlah pelanggan yang besar.
-
Bagaimana menurut Anang, Ganjar memimpin industri kreatif? “Dibutuhkan orang yang kuat untuk bisa meng-lead itu semua dengan baik. Dan itu disampaikan dengan lugas banget, disampaikan dengan tepat banget. Memang beliau sangat menguasai creative industy harus ke mana untuk ke depannya,” Anang Hermasyah
-
Siapa yang menilai Ganjar paham industri kreatif? Anang yang merupakan anggota relawan ExtravaGanjar menilai yang disampaikan Ganjar sangat pas dengan aspirasi pelaku industri kreatif Indonesia.
-
Apa yang diajarkan kepada para pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur? Puluhan wanita sebagai pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Kutai Timur dibekali dengan ilmu public speaking. Dengan ilmu ini, peserta akan berani tampil dan berbicara di depan umum.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana Sulawesi Utara bisa menggerakkan ekonomi kreatif? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
"Untuk jenis kerajinannya beraneka ragam. Kalau untuk bahannya mulai dari kerang Kapes, kerang Hijau dan Gewang. Ada juga yang dihiasi batok kelapa, kayu manis dan kayu jati," kata Udin, saat ditemui di rumah produksinya, Jalan Wijaya Tiga, Suwung Kauh, Denpasar Selatan, Rabu (14/11).
Udin menjelaskan, untuk membuat kerajinan tempat buah dari kerang tersebut bahan dasarnya memakai resin untuk membentuk model tempatnya. Kemudian, dihiasi dengan aneka kerang yang sudah dibentuk di gudang dengan menggunakan mesin dinamo, bentuknya mulai dari segi empat memanjang, bulat dan segi tiga.
Setelah kerang selesai dibentuk kemudian kerang-kerang tersebut ditempel dengan rapi menggunakan lem merk Fox. Saat, tempelan kering, agar lebih kuat diberi resin cair kembali dan dijemur sampai kering. Selanjutnya di ampelas hingga mengkilat.
"Kalau bentuk dasarnya dibuat dari bahan resin dulu. Kalau tempat buah bentuknya mirip perahu, kalau untuk talam ada yang kotak, ada juga yang berbentuk love. Iya tergantung pesanan saja," imbuh udin.
Selain dihiasi dari kerang, ada juga yang dihiasi dari batok kelapa dan kayu hingga tempat buah dan talam tersebut terlihat menarik. Udin juga mengungkapkan, bahwa untuk kerajinan yang ia buat dalam waktu sebulan bisa menyelesaikan 100 pcs kerajinanya.
Sementara untuk ukurannya, untuk yang paling besar sekitar 40 centi meter dan paling kecil 10 centi meter. "Kalau yang besar itu biasanya dibuat tempat buah atau talam. Tapi kalau yang kecil itu buat tempat saos," jelas Udin.
Untuk kisaran harga, Udin menjual untuk kerajinan kerangnya seperti tempat buah per bijinya harga Rp 45 ribu dan kalau untuk tempat saos seharga Rp 8 ribu.
Untuk penjualannya, menurut Udin dijajakan di pasar seni seperti di Ubud Gianyar Bali, dan pasar seni di Denpasar. Namun ada juga Art Shop-Art Shop yang langsung memesan kerajinan kerangnya.
"Kalau yang order, biasanya itu untuk di ekspor ke luar negeri. Setau saya biasaya dikirim ke Amerika Latin atau Spayol. Biasanya begitu, kalau saya disini hanya buat saja," ucapnya.
Udin juga mengungkapkan terkait omzet kerajinannya tidak menentu tergatung pesanan. Selain itu, dirinya hanya bekerja dengan istrinya saja. Tetapi jika pesanan banyak Udin menyewa tenaga bantuan yang di bayar per hari.
"Kalau omzet dalam sebulan tergantung orderan. Kalau ramai sampai Rp 25 juta. Kalau sepi kadang sampai Rp 15 juta. Iya alhamdulillah cukup, bisa menyambung hidup untuk sekedar makan anak istri. Karena keuntungan tipis, mana buat bayar kontrakan, mana buat modal lagi untuk buat tempat kerang ini," tutupnya.
Baca juga:
12 Stratup di Dunia Alami Kegagalan di 2018, Ini Sebabnya
Presiden Jokowi Pertimbangkan Ubah Bekraf Setingkat Kementerian
Industri ekonomi kreatif Indonesia didominasi wanita
Pemerintah gelar konferensi dorong industri kreatif ke skala global
Menteri Sri Mulyani buka-bukaan tentang peran pemerintah dalam genjot ekonomi kreatif
Pemkot Denpasar teken MoU dengan Bekraf RI untuk maksimalkan ekonomi kreatif
Kreativitas pemuda Gang Haji Harta bikin pot dari kulit buah