Mengenal Arak Madu dan Bahayanya Jika Dikonsumsi Anak Kecil
Video seorang bocah sempoyongan dengan badan dipenuhi lumpur tergeletak di jalan sebelumnya viral di media sosial.
Video seorang bocah sempoyongan dengan badan dipenuhi lumpur tergeletak di jalan sebelumnya viral di media sosial.
Mengenal Arak Madu dan Bahayanya Jika Dikonsumsi Anak Kecil
Seorang bocah dengan tubuh dipenuhi lumpur sempoyongan dan tergeletak di jalan daerah Katingan, Kalimantan Tengah. Bocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Video tersebut viral dan banyak dibagikan di media sosial lain. Salah satunya seperti diunggah akun Instagram @fakta.indo pada Selasa (5/9).
Selain mengecam perbuatan dilakukan teman bocah itu, warganet menyoroti arak madu yang bisa membuat seorang anak sempoyongan. Lantas apakah arak madu bisa memabukkan?
- Ibu-Ibu Gelantungan 'Olahraga' dalam Gerbong KRL Bikin Heboh Penumpang
- Viral Bocah Dicekoki Arak Madu Oleh Temannya, Sempoyongan dan Badan Dipenuhi Lumpur Tergeletak di Jalan
- Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab
- Viral Mahasiswa Ngeluh Diberi Makanan Basi dari Asrama, Ini Penjelasan UIN Walisongo
Keberadaan minuman beralkohol di tengah masyarakat bukan merupakan hal baru.
Tidak hanya masyarakat modern yang mengenal minuman keras, keberadaan minuman sejenis arak sudah ada dalam tradisi masyarakat sejak masa lalu.
Arak kerap disajikan sebagai minuman pelengkap ketika ada acara hajatan seperti pesta pernikahan, acara sunatan, atau pesta rakyat.
Dirangkum dari pelbagai sumber, dalam budaya tradisional, arak madu merupakan minuman alkohol yang dihasilkan melalui fermentasi bahan seperti biji-bijian atau buah-buahan dengan madu.
Proses produksi arak madu melibatkan fermentasi yang berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Rasa arak nantinya tergantung dari durasi fermentasi yang dilakukan.
Arak madu biasanya memiliki tingkat alkohol yang bervariasi. Minuman ini telah dikenal dan dikonsumsi pelbagai kalangan budaya, seperti halnya yang terjadi di kalimantan Tengah.
Arak madu kerap dianggap sebagai minuman yang lezat dengan sentuhan manis dari madu dan aroma yang khas. Namun karena mengandung alkohol, harus diingat bahwa konsumsi arak madu harus dilakukan dengan bijak dan dalam batas yang aman.
Di sisi lain, beberapa orang meyakini bahwa arak madu memiliki manfaat kesehatan tersendiri, meskipun klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Kemungkinan manfaat kesehatan yang dirasakan oleh beberapa orang dari mengkonsumsi arak madu adalah efek placebo atau efek psikologis yang membuat mereka merasa lebih sehat.
Lalu bagaimana dampak jika arak madu diminum anak kecil?
Indonesia sendiri memiliki aturan mengenai batas usia untuk mengkonsumsi minuman beralkohol, yakni berusia 21 tahun. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014 Pasal 15.
Akan tetapi, tidak sedikit anak di bawah umur yang diketahui meminum alkohol seperti kasus arak madu ini. Padahal, ada alasan medis yang mendasari aturan mengapa anak 21 tahun kebawah tidak boleh minum alkohol.
Sama dengan aturan di Indonesia, Centers for Disease Control and Prevention menerapkan batas usia untuk minum alkohol adalah 21 tahun.
Menurut CDC, mengonsumsi alkohol dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi anak muda. Dampak yang mungkin dialami dari mengonsumsi alkohol di bawah usia 21 tahun, menjadi tak fokus sekolah, pelajarannya terganggu, mengalami masalah memori atau daya ingat, dan meningkatkan risiko untuk bunuh diri.
Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan RI, terlalu banyak konsumsi alkohol sendiri dapat menurunkan kemampuan berpikir dan gangguan perilaku. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan seseorang hilang kesadaran, kejang, hingga meninggal dunia.
Penyakit serius lainnya yang disebabkan oleh alkohol di antaranya, tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi gangguan psikiatri berat.
Berikut dampak kesehatan jika mengkonsumsi minuman mengandung alkohol sebelum usia 21 tahun, dikutip dari laman klikdokter.
a. Kerusakan pada Organ Hati
Dalam pandangan dr. Vita, hati adalah organ yang paling rentan terhadap dampak negatif alkohol.
Hati bertugas untuk membuang dan memisahkan racun yang memasuki tubuh. Namun, organ hati pada anak muda atau remaja belum mencapai kematangan penuh.
Dampaknya, ketika seorang anak mengkonsumsi alkohol, organ hati dapat mengalami kerusakan pada usia muda.
b. Sirosis
Menurut dr. Vita, kondisi lain yang dapat terjadi ketika anak di bawah umur mengonsumsi alkohol adalah sirosis, yakni kerusakan organ hati yang disebabkan oleh pembentukan jaringan parut. Kondisi ini dapat berkembang jika seseorang terinfeksi virus hepatitis atau mengalami kecanduan alkohol.
c. Kecanduan Alkohol
Alkohol mengandung zat adiktif yang dapat memicu ketergantungan. Bagi anak-anak yang belum memiliki kendali atas keinginan mereka untuk minum alkohol, minuman keras dapat membuat mereka kecanduan.