Viral Balita Diajak Mendaki Gunung Kerinci Saat Kabut Tebal, Ini Penjelasan Pengelola
Petugas Pos pendakian Gunung Kerinci mengakui rekaman dalam video itu tetapi sudah lama.
Viral video balita dengan jaket tebal berwarna pink diajak mendaki Gunung Kerinci. Video ini menuai pro dan kontra. Bagaimana duduk perkara?
Viral Balita Diajak Mendaki Gunung Kerinci Saat Kabut Tebal, Ini Penjelasan Pengelola
Beredar video merekam suasana jalur pendakian Gunung Kerinci, Jambi diselimuti kabut tebal. Tampak pula seorang pria dewasa dan anak kecil berjaket pink yang dituntun. Disebut-sebut, mereka adalah ayah dan anak.
Video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo itu sudah ditonton 886 ribu orang, disukai 46,9 ribu dibagikan sebanyak 3,277 kali dan 4.094 komentar.
"Ayo adeknya digendong nangis, digendong saja ya," ujar pria dalam video.
Pada video tersebut juga terdapat keterangan:
"Seorang balita diajak orang tuanya ikut mendaki Gunung Kerinci, memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut, menjadikan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Menuju puncak kerinci sangat menantang, jurang yang dalam dan cuaca yang ekstrim."
Video itu menuai pro dan kontra. Sulitnya medan dan cuaca yang tak bersahabat membuat banyak netizen bertanya-tanya keberadaan balita tersebut.
"Kabar adik bayinya sekarang gimana ya? Plisss pengen tau info nyaa," kata salah satu warganet.
"Lah kok pada heran jadi apa kabar bayi 6 bulan yang dipaksa berenang di negara luar," kata warganet lainnya.
Dikonfirmasi terpisah, petugas Pos R10 atau pos registrasi pendakian Gunung Kerinci, Dudung, mengakui rekaman dalam video itu. Tetapi, katanya, rekaman itu adalah peristiwa sebelum Agustus 2023 lalu.
"Itu video sebelum Agustus 2023 dan memang sesuai SOP dilarang apabila tidak didampingi oleh guide/porter," kata Dudung saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Minggu (10/9).
Izin juga diberikan karena ada orang tua dari anak tersebut yang ikut mendampingi. Bahkan, pihaknya lebih dulu sudah melayangkan surat pernyataan.
"Jadi sudah kami berikan surat, pertanyaan dan ditangani materai untuk kedua orang tua," jelas penjaga pos.
Dalam surat tersebut, kata Dudung, jelas tertulis bahwa ketika terjadi sesuatu hal di jalur pendakian maka di luar tanggung jawab pihak pos
"Jadi sudah kami jelaskan secara detail dan saat itu ada kedua orang tuanya datang ke pos jaga izin melapor mendaki dan akan sampai batas shelter satu lalu pulang," kata Dudung.
Dia juga menjelaskan aturan pendakian Gunung Kerinci yakni di bawah 17 tahun harus bersama orang tua, kemudian melengkapi data-data ke pihak pos seperti surat keterangan sehat, e-KTP, KTA, SIM dan identitas lain.
"Bagi yang belum memenuhi data diri seperti di atas, semua berhubungan dengan tiket yang dikeluarkan oleh taman nasional khususnya untuk pendakian tidak ada asuransinya," ujar Dudung.