Mengenang Bapak Pramuka Indonesia
Konsepnya tentang kepanduan mendapat sambutan luar biasa dari luar negeri.
Mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa hari ini 14 Agustus adalah Hari Pramuka. Hari paling bersejarah dalam menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia.
Saat itu, pada 20 Mei 1961 terbitlah Keppres No 238/ 1961. Kepres itu mengatur tentang peleburan seluruh organisasi kepanduan pada satu wadah yaitu Gerakan Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1961. Perkenalan itu dilakukan dengan penyerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat itulah diperingati sebagai Hari Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka ini tersebar di seluruh Tanah Air. Dalam prosesnya inilah, peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat penting saat masa peralihan. Hingga pada akhirnya dia dipercaya menjadi pengurus Gerakan Pramuka di tingkat nasional, yaitu sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama 4 periode untuk masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Sepak terjang Sri Sultan dalam pembinaan Gerakan Pramuka tidak hanya di dalam negeri. Konsepnya tentang kepanduan mendapat sambutan luar biasa dari luar negeri, terutama di Konferensi Kepramukaan se dunia tahun 1971.
Saat itu, Sultan mengajak organisasi kepanduan terlibat aktif dalam pembangunan di masyarakat. Pidato itu langsung mengubah dan menjadi arah baru kepanduan di seluruh dunia.
Karena jasa-jasa Sri Sultan, melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, mengukuhkan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka.
Di kancah internasional, Sri Sultan juga mendapat sejumlah penghargaan. Di antaranya, Bronze Wolf Award pada tahun 1974, penghargaan tertinggi World Organization of the Scout Movement dan tahun sebelumnya mendapat Boy Scouts of America berupa Silver World Award.