Mengenang kisah Soekarno dan Oetari dalam bingkai
Pernikahan Soekarno dan Oetari konon hanya untuk menyenangkan hati HOS Cokroaminoto.
Foto Pernikahan Soekarno dan Siti Oetari pada 1921 dipamerkan di Gedung Patria Kota Blitar. Tak seperti hari-hari biasanya, memasuki Haul Akbar mantan Presiden RI ke-43, ratusan keris dan foto-foto kuno zaman perjuangan Soekarno memenuhi gedung yang ada di Jalan HOS Cokroaminoto.
Gedung tempat pameran melayangkan bayangan merdeka.com pada sebuah foto dalam bingkai yang dipamerkan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya yang ikut meramaikan bulan Bung Karno. Jalan tempat pameran tak sengaja ada kaitanya dengan Soekarno, yakni foto Soekarno ketika menikahi Siti Oetari tahun 1921.
Siti Oetari merupakan anak sulung HOS Tjokroaminoto. Foto itu jarang sekali muncul ke publik. Tjokroaminoto dikenal sebagai pemimpin Sarekat Islam sekaligus mertua Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ketika menikahi Oetari, umur Soekarno belum genap 20 tahun pada tahun 1921 di Surabaya.
Sementara Oetari masih berusia 16 tahun. Pernikahan itu konon hanya untuk menyenangkan hati HOS Cokroaminoto. Karena ketika pernikahan itu terjadi Soekarno masih menumpang di rumah HOS Tjokroaminoto di Jl Peneleh II/27 Surabaya.
"Pemilik foto ini orang Belanda, di dalam catatannya memang disebutkan bahwa pernikahan Soekarno dan Oetari hanyalah untuk menyenangkan hati HOS Tjokroaminoto, Dan itu terbukti setelah tamat sekolah menengah atas, Soekarno menceraikan Oetari yakni ketika Soekarno meneruskan sekolah ke THS (sekarang ITB)," kata Agus Irawan, Pegawai Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya.
Selain foto dan lukisan, di Gedung Patria juga dipamerkan keris dan tosan aji dari masa ke masa yang diikuti oleh paguyuban keris Panji Blitar Raya. Ada kurang lebih 350 keris dan tosan aji mulai abad ke delapan hingga keris kamardikan dipamerkan termasuk milik istri Walikota Blitar Samanhudi Syaiful Anwar dan juga koleksi Bupati Blitar.